Dokter: Diare dan Sembelit Adalah Reaksi Wajar Saat Anak Pertama Kali MPASI

Senin, 20 Juni 2022 | 17:27 WIB
Dokter: Diare dan Sembelit Adalah Reaksi Wajar Saat Anak Pertama Kali MPASI
Ilustrasi anak MPASI. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tak sedikit orang tua baru yang kerap panik dan khawatir berlebihan saat anak diare ataupun sembelit saat awal pemberian MPASI atau makanan pendamping ASI. Bahkan, ada yang langsung buru-buru menghindari pemberian makanan tertentu, karena khawatir menjadi pemicu diare dan sembelit tersebut.

Menanggapi hal ini, dokter spesialis anak dr. Harun Albar, M.Kes, Sp.A, meminta para orang tua untuk tetap tenang, karena gejala sembelit atau diare adalah respon wajar anak saat baru mulai menerima MPASI.

"Itu merupakan normal aja sih, karena kondisi transisi dari makanan cair menuju makanan padat, saat itu enzim-enzim khususnya baru aktif," ujar dr. Harun dalam acara peluncuran Twistshake-Mothercare, Senin (20/6/2022).

Ia menjelaskan, enzim yang baru aktif itu berkenalan dengan kasein, yaitu protein dalam susu dan produk turunannya seperti keju, yogurt, dan es krim. Kasein ini umumnya jadi penyebab sembelit pada anak yang baru memulai MPASI.

Baca Juga: Waspada Recreational Water Illness Ketika Berenang di Kolam Umum, Infeksi yang Menular Lewat Air!

"Sembelit ini hal yang normal, hanya tinggal dilihat evaluasinya seperti apa," papar dr. Harun.

Orang tua hanya perlu memantau dan mengevaluasi sudah berapa lama sembelit anak berlangsung. Jika sembelitnya lebih dari 5 hari, dan ditambah anak rewel, barulah orang tua boleh waspada.

Sedangkan untuk diare pada anak pertama kali menjalani MPASI, orang tua harus memantau diare anak dan pastikan tidak lebih dari 3 kali selama 24 jam. Jika frekuensi diare lebih dari itu, maka anak harus mendapatkan pengobatan.

"Tidak mau makan atau minum, lemas, diare yang cair atau kotoran tanpa ampas, hal-hal inilah yang perlu diwaspadai," jelas dr. Harun.

Dokter yang berpraktik di Brawijaya Hospital itu menambahkan, selama tekstur tinja anak variatif tidak terus menerus cair atau tidak terus menerus keras, maka sembelit maupun diare anak masih dalam batas wajar.

Baca Juga: 5 Langkah Mudah Cegah Diare Pada Anak, Bisa Diajarkan Sejak Dini Loh!

"Tetapi selama BAB variatif, seperti dalam 1 hingga 2 hari sembelit, kemudian pup lagi, pup dari padat ke lembut bukan hanya cairan saja, berat badan normal, tidur baik, dan menyusunya juga baik itu bukan hal hal yang mengkhawatirkan," tutup dr. Harun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI