“Kalau ada masalah yang lebih serius, tentunya akan ditangani lebih lanjut, dari 25 jemaah, 2 orang membutuhkan rawat inap di KKHI,” tambah dr. Imran.
Terkait dengan kepatuhan jemaah risti menggunakan wristband, dr. Imran mengakui masih perlu dilakukan edukasi secara terus menerus agar jemaah paham bahwa wristband harus digunakan setiap saat agar kondisi vital sign jemaah dapat terus terkontrol oleh tenaga kesehatan haji.
“Diharapkan digunakan setiap saat oleh jemaah haji, khususnya saat beraktivitas. Akan diedukasi lewat tenaga kesehatan hajinya, diberikan penjelasan bahwa wristband tidak perlu dilepas saat berwudhu misalnya, karena memang bersifat anti air,” jelas dr. Imran.