Suara.com - Jemaah haji dengan risiko tinggi mendapat pemeriksaan kesehatan jelang puncak Haji 2022 di Armuzna, Arab Saudi.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan, dr. Budi Sylvana, MARS mengatakan skrining jemaah haji risiko tinggi dilakukan untuk memastikan kesehatan jemaah haji dua minggu menjelang Armuzna.
Proses screening awal bagi jemaah dilakukan di kloter maupun sektor. Terkecuali bagi jemaah dengan risti, dilakukan di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.
“Hal ini untuk memastikan kesiapan kondisi kesehatan jamaah,” kata dr Budi dalam siaran pers yang diterima Suara.com.
Kepala Seksi Kesehatan Daker Makkah, dr. Muhammad Imran menuturkan proses screening awal dilakukan di tingkat kloter oleh Tenaga Kesehatan Haji (TKH) kloter. Jika kondisi jemaah risti perlu dikonsultasikan ke dokter spesialis, jemaah dikumpulkan di sektor, kemudian dilalukan penjemputan oleh KKHI Makkah.
Setiap satu kloter didampingi oleh satu TKH kloter. Ketika sampai, jemaah dibantu TKH mengisi form rawat jalan. Pasien antri tunggu dipanggil, kemudian dilakukan pengecekan tensi terlebih dahulu, setelah itu konsul dengan dokter spesialis. Selesai konsultasi, jemaah mendapatkan obat sesuai dengan penyakitnya, serta edukasi kesehatan.
Selama menunggu giliran, jemaah diputarkan video pendek edukasi kesehatan haji.
“Jadi TKH melakukan screening di kloter. Dari hasil screening, mereka mereka yang perlu di konsulan ke dokter spesialis, dibawa ke sini. Kita jemput untuk diperiksa spesialis di sini” jelas dr. Imran.
Lanjut dr. Imran, pemeriksaan jemaah risti jelang armuzna akan dilaksanakan setiap hari sampai menjelang fase armuzna, sehingga nantinya akan terpilah dan terindentifikasi jemaah yang mampu melaksanakan armuzna dan yang harus di safari wukufkan atau di badal hajikan.
Baca Juga: Cegah Terserang Penyakit Menular, Jemaah Haji Indonesia Diminta Disiplin Gunakan Masker
dr. Budi menuturkan jemaah haji yang memiliki kondisi kesehatan yang baik dia akan mengikuti prosesi Armuzna seperti biasa. Sementara jemaah yang sakit atau memiliki penyakit berat akan di safari wukufkan atau di badal hajikan.