Varian Omicron Lebih Kecil Risikonya Sebabkan Long Covid-19, Ini Temuan Peneliti!

Jum'at, 17 Juni 2022 | 18:29 WIB
Varian Omicron Lebih Kecil Risikonya Sebabkan Long Covid-19, Ini Temuan Peneliti!
Ilustrasi virus corona, Long Covid-19 (Pixabay/mohamed_hassan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian yang diterbitkan di The Lancet menemukan varian Omicron lebih kecil risikonya menyebabkan Long Covid-19 dibandingkan varian virus corona lainnya.

Long Covid-19 merupakan gejala virus corona Covid-19 berkelanjutan yang bertahan selama 4 minggu atau lebih sejak awal infeksi.

Gejala Long Covid-19 termasuk kelelahan, sesak napas, kehilangan konsentrasi, dan nyeri sendi.

Gejal Long Covid-19 ini pun bisa mempengaruhi aktivitas sehari-hari dan cukup membatasi pergerakan dalam beberapa kasus.

Para peneliti dari King's College London menganalisis data dari aplikasi studi Gejala Covid ZOE. Mereka menemukan risiko seseorang mengalami Long Covid-19 20-50 persen lebih kecil bila terinfeksi varian Omicron, dibandingkan varian Delta.

Ilustrasi virus corona, Long Covid-19. (Pixabay/Engin_Akyurt)
Ilustrasi virus corona, Long Covid-19. (Pixabay/Engin_Akyurt)

Tapi dilansir dari The Hans India, risiko mereka mengalami Long Covid-19 ini juga tergantung pada usia dan waktu sejak vaksinasi.

Studi ini mengidentifikasi 56.003 kasus dewasa di Inggris yang pertama kali positif Covid-19 antara 20 Desember 2021 dan 9 Maret 2022 ketika varian Omicron menjadi dominan.

Para peneliti membandingkan kasus-kasus ini dengan 41.361 kasus yang pertama kali dites positif antara 1 Juni 2021 dan 27 November 2021 ketika varian Delta dominan.

Hasil analisis menunjukkan 4,4 persen kasus varian Omicron berujung Long Covid-19. Sedangkan, ada 10,8 persen kasus varian Delta yang berujung menyebabkan Long Covid-19.

Baca Juga: Varian Baru Omicron BA.4 dan BA.5 Terdeteksi di Jakarta, Kenneth PDIP: Pemprov DKI Harus Gerak Cepat

Tapi, jumlah absolut orang yang mengalami Long Covid-19 justru lebih tinggi pada periode varian Omicron. Karena, jumlah orang yang terinfeksi varian Omicron dari Desember 2021 hingga Febuari 2022 cukup tinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI