Suara.com - Gejala kanker bisa bervariasi dan tidak jelas, tetapi tanda peringatan yang paling umum termasuk penurunan berat badan yang tidak jelas, pembengkakan dan benjolan tidak biasa pada tubuh.
Tapi, ada beberapa gejala kanker lainnya yang perlu diwaspadai. Menurut beberapa badan kesehatan, sering buang air kecil bisa menandakan kanker stadium awal.
Misalnya, kanker paru-paru dan kanker prostat yang paling sering menyerang pria. Kondisi ini mempengaruhi sekitar 52.3000 orang baru di Inggris setiap tahun.
Penyakit ini dimulai di area kecil kelenjar prostat, yang merupakan bagian dari sistem reproduksi pria. Karena lokasinya di bawah kandung kemih, uretra (yang membawa urin keluar dari tubuh) sering terkena tumor.
Baca Juga: Urutan Mutasi Varian Virus Corona Mewabah di Indonesia, Delta hingga Kappa
Pada gilirannya, kondisi ini bisa menyebabkan perubahan penampilan dan frekuensi buang air kecil. Yayasan Perawatan Urologi menyatakan bahwa pada tahap awal, kanker prostat tidak memiliki gejala.
Saat gejalanya mulai terjadi, kondisi ini bisa seperti pembesaran prostat atau hiperplasia prostat jinak.
Menurut National Institute of Digestive and Kidney Diseases, gejala hiperplasia prostat jinak termasuk buang air kecil sebanayak 8 kali atau lebih dalam sehari.
Meskipun perubahan frekuensi buang air kecil ini bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti diet dan gaya hidup.
Ahli urologi, Petr Holy, dari Men's Health Clinic di Kingston, mengatakan frekuensi buang air kecil yang lebih sering bahkan ketika Anda baru saja kencing, itu bisa menjadi tanda bahaya dari kanker.
Baca Juga: Sensasi Aneh di Tubuh Ini Bisa Jadi Gejala Virus Corona Covid-19, Begini Cara Deteksinya!
"Semua pria harus mewaspadai perubahan ini dan mencari saran ahli," kata Petr dikutip dari Express.
Rasa urgensi untuk buang air kecil sering kali berasal dari urin yang bocor, yang dikenal sebagai urge incontinence.
Jenis inkontinensia lain yang biasa terlihat pada pasien adalah inkontinensia stres, yang terjadi ketika tubuh mengejan atau bersin.
Dorongan ini mungkin lebih terasa di malam hari, yang dikenal sebagai nokturia dan cukup mengganggu aktivitas.
Ketika nokturia merupakan gejala kanker, perubahan warna urin dapat melompat ke mata. Namun, campuran darah dan urine juga bisa menyebabkan perubahan warna urin menjadi merah muda, cerah dan coklat tua.
Semua gejala itu cenderung terjadi saat kanker sudah sampai stadium lanjut dari kondisi ini, ketika darah menyusup ke urin melalui uretra.