Suara.com - Ancaman terhadap dampak pencemaran mikroplastik semakin nyata. Meski kampanye daur ulang plastik terus digaungkan, namun tak sedikit yang berakhir menjadi sampah dan berakhir di sungai, waduk sampai terakhir masuk ke laut, kemudian terurai menjadi mikroplastik yang ikut masuk dalam tubuh hewan air.
Dosen Oseanografi dan Biologi Laut Fakultas Ilmu Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) Dr. rer. nat. Mufti Petala Patria mengatakan, berdasarkan hasil penelitiannya di Muara Kamal, dalam satu kerang hijau dapat mengandung 7 hingga 469 partikel mikroplastik. Kerang laut akan menyaring air laut untuk mengambil bahan makanannya sehingga mikroplastik masuk dalam pencernaannya.
Penelitian di atas pun menjadi bukti nyata bahwa mikroplastik tak hanya mengancam ekosistem air, tapi juga kesehatan manusia.
Mengutip dari Antara, peneliti Eka Chlara Budiarti dari Ecological Observation and Wetlands Conservation (ECOTON) menjelaskan bahwa mikroplastik dapat memasuki tubuh manusia memiliki beberapa cara, di antaranya lewat pernapasan, pencernaan, dan paparan terhadap benda plastik yang sudah mengalami pelapukan.
Pernapasan itu diakibatkan dari ada faktor dari udara, tidak hanya di dalam ruangan yang terdapat perabotan plastik yang terlapuk dan terikut dari udara, yang akhirnya menyebarkan serpihan atau serbuk dari pelapukan benda plastik, tapi juga bisa dari baju kita.
Partikel-partikel tersebut, yang terjadi akibat adanya pelapukan, bisa masuk ke dalam saluran pernapasan. Hal itu dikarenakan ukuran partikel plastik yang sangat kecil, bahkan terdapat juga yang berukuran nanometer.
Baca Juga: Sungai Batang Arau Sumbar Tercemar Mikroplastik
Selain itu, mikroplastik juga dapat masuk ke tubuh manusia melalui pencernaan ketika mengonsumsi bahan pangan yang sudah tercemar mikroplastik seperti ikan, daging ayam, telur dan sayuran yang terkontaminasi.
Untuk paparan, bisa terjadi ketika menyentuh bahan plastik yang sudah mengalami pelapukan dan ukuran partikel plastik yang sangat kecil dapat masuk lewat pori-pori.
Sebelumnya, polusi mikroplastik juga sudah ditemukan di dalam darah manusia. Penelitian yang dipublikasikan di Environment International menyatakan peneliti yang menganalisa sampel darah 22 orang menemukan partikel plastik hampir 80 persen dari orang yang diuji.
Mikroplastik yang masuk ke tubuh manusia dapat terendap di saluran pernapasan dan organ lain seperti hati dan ginjal.
Endapan mikroplastik atau nanoplastik, yang merupakan benda asing di dalam tubuh, tidak bisa dicerna atau diserap oleh tubuh dan bisa menimbulkan iritasi. Jika dibiarkan terlalu lama, peradangan tersebut berpotensi memicu timbulnya tumor sampai menjadi kanker.
Baca Juga: Di Samarinda, Beredar Lagi Isu AMDK dan Galon Isi Ulang Diduga Mengandung Mikroplastik, Kok Bisa?
Dr. Mufti Petala Patria mengungkap, hasil riset pada beberapa hewan percobaan, mikroplastik akan berpengaruh pada perubahan kromosom yang dapat menyebabkan infertilitas, obesitas, dan kanker.
Selain itu mikroplastik juga dapat menyebabkan respon imun yang tidak normal. Semua dampak negatif itu mungkin dapat terjadi pula pada manusia.
Perlu penelitian lebih dalam untuk mengetahui sejumlah penyakit yang bisa diakibatkan oleh cemaran Mikroplastik yang masuk dalam pencernaan manusia.