Untuk studi yang dipublikasikan di The Lancet, para periset, yang bekerja sama dengan University College London, melihat data anonim pada lebih dari satu juta anak muda di atas 15 tahun.
Semua peserta berusia antara 10 hingga 19 tahun dan telah diterima di berbagai departemen gawat darurat di seluruh Inggris.
Mereka yang menderita akibat 'kesengsaraan' penyalahgunaan narkoba atau alkohol, kekerasan yang merugikan diri sendiri, dikatakan dua kali lebih mungkin untuk meninggal dalam dekade berikutnya.
Serupa tapi tak sama dengan penelitian tersebut, dikatakan bahwa orang dengan luka bakar juga ditemukan lima kali lebih mungkin untuk bunuh diri dalam 10 tahun ke depan.
Risiko bunuh diri yang tepat ditemukan 7,2 per 1.000 untuk anak laki-laki. Namun, untuk anak perempuan itu jauh lebih rendah pada 2,5 untuk jumlah yang sama.
Temuan tersebut mencerminkan fakta yang diketahui secara luas bahwa laki-laki hampir empat kali lebih mungkin melakukan bunuh diri daripada perempuan.
Dua pertiga dari semua kematian yang tercatat disebabkan oleh bunuh diri, penyalahgunaan obat-obatan atau alkohol, atau pembunuhan, demikian hasil penelitian tersebut melaporkan.
Catatan Redaksi:
Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.
Anda juga bisa menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.
Baca Juga: SPBU di Palembang Mencekam! Dua Remaja Dikeroyok Belasan Orang, Tersungkur Berkali-kali