Suara.com - Studi penelitian telah menetapkan sejumlah komplikasi terkait dengan infeksi virus corona Covid-19.
Serangan virus corona Covid-19 tidak hanya terbatas pada saluran pernapasan saja. Kondisi ini juga bisa mempengaruhi organ tubuh lain, di mana terdapat sel reseptor yang memudahkan masuknya virus.
Selain gejala flu biasa dan gejala lain yang berbeda dengan penyakit, ada gejala tertentu lainnya yang juga terlihat pada mereka yang terinfeksi virus corona Covid-19.
Dilansir dari Times of India, salah satu gejala aneh terkait virus corona Covid-19 adalah sensasi kesemutan di tubuh.
Baca Juga: WHO Cari Tahu Cacar Monyet Termasuk Kondisi Darurat Kesehatan Masyarakat atau Tidak
Sensasi aneh yang dialami banyak orang pasca-Covid-19 adalah mati rasa dan kesemutan. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut sebagai parestesia.
Dalam hal ini, pasien mengalami sensasi terbakar atau tertusuk-tusuk di tangan, lengan atau kaki dan bahkan di bagian tubuh lainnya.
Meskipun sensasi semacam ini tidak menimbulkan rasa sakit, hal itu mengganggu aktivitas sehari-hari orang tersebut.
Perasaan menusuk terus-menerus, perasaan ada sesuatu yang merayap di bawah kulit atau gatal sudah cukup untuk mengalihkan perhatian seseorang.
Sebuah studi penelitian terhadap lebih dari 1.500 orang yang terinfeksi virus corona Covid-19, menemukan bahwa orang-orang ini 3 kali lebih mungkin mengalami sensasi kesemutan daripada lainnya. Infeksi virus corona ini berdampak pada saraf tubuhsehingga seseorang mengalami sensasi kesemutan.
Baca Juga: WHO Temukan Virus Cacar Monyet pada Air Mani Pasien, Bisakah Menular secara Seksual?
Gejala ini biasanya berlangsung selama beberapa minggu. Dalam beberapa kasus, pasien mengalami rasa sakit ini selama lebih dari 3 bulan.
Sebuah studi oleh Pusat Nyeri Universitas Washington menemukan bahwa hampir 30 persen pasien virus corona melaporkan gejala ini dan hampir 6 persen dari mereka mengalaminya selama 3 bulan.
Penelitian telah menyoroti fakta bahwa durasi gejala ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa virus memiliki efek yang menetap pada saraf perifer tubuh.