Suara.com - Satgas Covid-19 mengingatkan orang dengan penyakit komorbid tetap rutin menjalani pengobatan di tengah lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia.
Seperti diketahui Indonesia sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19, yang bahkan per 15 Juni 2022 ditemukan 1.242 kasus infeksi baru dalam sehari.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran banyak pihak, terlebih orang dengan penyakit penyerta atau komorbid, yang berisiko alami gejala berat Covid-19.
"Mereka yang komorbid, siapkan akses dan akselerasi pengobatan, melalui rumah sakit dan klinik, serta siapkan juga fasilitas BPJS bagi yang penyakit asma, PPOK, dan penyakit kronis lainnya untuk tetap berobat," ujar Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Alexander K Ginting, dalam acara diskusi FMB9, Kamis (16/6/2022).
Baca Juga: Kasus Covid-19 Terus Naik, Pakar Kesehatan Tegaskan Pandemi Masih Berlangsung
Alexander menambahkan jika pasien komorbid penyakitnya lebih terkontrol, maka ia bisa lebih kuat menghadapi paparan Covid-19, terlebih jika ia sudah divaksinasi Covid-19 lengkap ditambah vaksin booster.
"Dia mau makan obat hipertensi dengan baik, maka angka kesakitan dan angka kematian bisa kita turunkan," jelas Alexander.
Menurut Alexander, lonjakan kasus saat ini sangat berbeda dengan lonjakan kasus yang terjadi di 2021 sebelumnya, dimana rumah sakit penuh dengan orang yang dirawat karena sakit Covid-19. Tapi kini di 2022 jumlah keterisian rumah sakit tidak naik signifikan.
"Ini bedanya tahun 2022 dan 2021, kenapa saat ini terjadi kenaikan kasus, sementara rumah sakit tidak menonjol, angka kematian sedikit, karena imunitas sudah terbangun, dan kemudian masyarakat sudah lebih mengontrol komorbiditasnya," tutup Alexander.
Perlu diketahui, lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia terjadi karena sudah masuk dan menyebarnya varian Omicron BA.4 dan BA.5, meski bisa menular dengan cepat, namun gejala lebih ringan karena imunitas masyarakat sudah terbentuk.