Suara.com - Seorang bocah dua tahun asal Inggris membuat heboh. Di usianya yang dua tahun ia sudah terlihat layaknya anak laki-laki berusia 4 atau 5 tahun akibat sejak kecil sudah terpapar gel testosteron yang digunakan ayahnya untuk pengobatan.
Bocah laki-laki asal Brighton, Inggris, ini juga sudah memiliki rambut kemaluan di sekitar penisnya. Membuat ibunya Erica khawatir.
"Dia bisa ereksi dengan penis membesar, dan tinggi serta beratnya di luar grafik (normal)," tutur Erica, menceritakan putranya memiliki tubuh yang bongsor, dilansir dari Insider.
Saat usia satu tahun, bocah itu sudah memiliki bobot 11,8 kilogram dan bertambah 1 kilogram lebih tiap bulannya. Penambahan itu bukan lemak, melainkan otot.
Baca Juga: Kebakaran Kios di Waru Sidoarjo Menewaskan Wanita Hamil dan Balita
Sang dokter, ahli endokrinologi anak Tony Hulse di Everlina London Children's Hospital, Inggris, yang memeriksa bocah itu untuk pertama kali juga bingung dengan kondisi tersebut.
Hingga akhirnya hasil tes darah menunjukkan bahwa bocah 2 tahun itu memiliki kadar testosteron yang tinggi layaknya pria dewasa, yang tidak seharusnya dimiliki anak seusianya.
Sang bocah juga memiliki kepadatan tulang anak berusia 4,5 tahun.
Setelah ditelusuri, ternyata ia telah terpapar gel testosteron yang digunakan ayahnya, Peter, untuk pengobatan testis.
"Suami saya sudah menggunakan gel testosteron selama beberapa tahun," sambungnya.
Baca Juga: Bejat! Balita 4 Tahun di Brebes Diperkosa Tetangganya yang Masih di Bawah Umur, Ini Kronologinya
Paparan Gel Testosteron Bisa Berisiko bagi Anak
Gel testosteron merupakan obat yang mengandung hormon testosteron untuk meningkatkan kadar hormon penggunanya. Biasanya dioleskan di bahu atau lengan atas.
"Testosteron akan tertinggal di kulit, bahkan beberapa jam setelah dioleskan. Anggota keluarga atau orang lain yang berkontak dekat dengan pasien berisiko terpapar langsung," jelas kepala endokrinologi pediatrik di Cohen Children's Medical Center New York, Benjamin Udoka Nwosu.
Testosteron masuk ke aliran darah, bahkan ketika pengguna sudah memakai pakaian. Penelitian telah menunjukkan bahwa menutupi kulit yang sudah diolesi dengan kaos akan tetap men-transfer 40 hingga 48 perse kandungan hormon.
Bila paparan terjadi dalam jangka waktu lama, jumlah testosteron bisa berbahaya, terutama bagi anak-anak. Sebab, mereka dapat memasuki masa pubertas sebelum waktunya.
Gejalanya berupa muncul jerawat, tumbuh rambut kemaluan dan ketiak, serta organ reproduksi yang terlalu besar.
Akhirnya, dokter menyarankan suami Erica untuk beralih menggunakan suntikan daripada gel testosteron agar paparan kepada sang anak dapat berhenti.
"Dia akan berhenti tumbuh secara cepat. Semoga tidak menimbulkan dampak buruk jangka panang," tandas Hulse.