Hits Health: Kutil Kelamin Bisa Sebabkan Kanker Serviks, Cara Cegah Penularan Covid-19

Vania Rossa Suara.Com
Kamis, 16 Juni 2022 | 09:54 WIB
Hits Health: Kutil Kelamin Bisa Sebabkan Kanker Serviks, Cara Cegah Penularan Covid-19
Ilustrasi kutil kelamin. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Genital warts atau kutil kelamin kerap dianggap sepele karena tidak menimbulkan rasa sakit. Padahal menurut dokter, kondisi ini perlu diwaspadai untuk perempuan karena bisa menyebabkan kanker mulut rahim atau kanker serviks. Ini karena kutil kelamin timbul akibat infeksi human papilloma virus (HPV) yaitu jenis virus yang sama penyebab kanker serviks! Bagaimana pengobatannya?

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menyebut kenaikan kasus COVID-19 masih akan terjadi di masa pandemi. Karena itu, masyarakat tidak boleh melupakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Dan PHBS secara keseluruhan telah terbukti efektif juga mencegah penyebaran penyakit menular lainnya, lho!

Simak berita kesehatan populer lainnya di bawah ini!

1. Tak Segera Diobati, Kutil Kelamin Pada Perempuan Bisa Sebabkan Kanker Serviks Loh!

Baca Juga: Bertentangan dengan Studi Tahun Lalu, Penderita Covid-19 Tanpa Gejala Tidak Meningkatkan Penyebaran

Human Papiloma Virus (HPV), virus penyebab kutil kelamin hingga kanker serviks. (shutterstock)
Human Papiloma Virus (HPV), virus penyebab kutil kelamin hingga kanker serviks. (shutterstock)

Genital warts atau kutil kelamin kerap dianggap sepele karena tidak menimbulkan rasa sakit. Padahal menurut dokter kondisi ini perlu diwaspadai untuk perempuan karena bisa menyebabkan kanker mulut rahim atau kanker serviks.

Ini karena kutil kelamin timbul akibat infeksi human papilloma virus (HPV) yaitu jenis virus yang sama penyebab kanker serviks.

Baca selengkapnya

2. 12 Poin Perilaku Hidup Bersih dan Sehat untuk Cegah Penularan Covid-19

Ilustrasi anak menjalanlan PHBS. (Elements Envato)
Ilustrasi anak menjalanlan PHBS. (Elements Envato)

Satuan Tugas Penanganan COVID-19 menyebut kenaikan kasus COVID-19 masih akan terjadi di masa pandemi. Karena itu, masyarakat tidak boleh melupakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Baca Juga: Perbedaan Kanker Serviks dan Kanker Rahim, Wanita Perlu Tahu

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito mengatakan PHBS secara keseluruhan telah terbukti efektif juga mencegah penyebaran penyakit menular lainnya.

Baca selengkapnya

3. Gemar Minum Jus dan Dikenal Punya Gaya Hidup Sehat, Luna Maya Akui Awalnya Dipaksa Ibu

Momen Luna Maya liburan ke Korea Selatan (Instagram/@lunamaya)
Momen Luna Maya liburan ke Korea Selatan (Instagram/@lunamaya)

Artis sekaligus model cantik Luna Maya dikenal dengan tubuhnya yang ideal dengan gaya hidupnya yang sehat. Dari mana Luna Maya belajar melakukan gaya hidup sehat?

Luna Maya sendiri mengaku, setiap harinya ia selalu meminum jus buah ataupun sayur. Ia juga rutin melakukan olahraga untuk menjaga kondisi tubuhnya tetap sehat dan bugar. Tidak hanya itu, ia juga mengonsumsi vitamin untuk menjaga kondisi fisiknya tetap fit.

Baca selengkapnya

4. Studi Australia: Kekurangan Vitamin D Berisiko Tinggi Terkena Demensia dan Stroke

ilustrasi demensia (Shutterstock)
ilustrasi demensia (Shutterstock)

Vitamin D memiliki beragam kegunaan bagi tubuh, salah satunya meningkatkan sistem imun. Sebaliknya, kekurangan nutrisi ini pun berdampak buruk, salah satunya meningkatkan risiko demensia.

Hal itu dibuktikan dalam sebuah studi oleh peneliti Australia yang menggunakan informasi genetik hampir 300.000 peserta dari UK Biobank.

Baca selengkapnya

5. 10 Negara dengan Cuti Hamil dan Melahirkan Terlama di Dunia, Ada Setahun Lebih

Ilustrasi Ibu Hamil (Pexels.com/Matilda Wormwood)
Ilustrasi Ibu Hamil (Pexels.com/Matilda Wormwood)

Belum lama ini, Ketua DPR RI Puan Maharani mengusulkan cuti hamil dan melahirkan menjadi 6 bulan, dari yang sebelumnya hanya 3 bulan. Selain itu ada juga masa waktu istirahat 1,5 bulan untuk ibu bekerja yang mengalami keguguran.

Bukan hanya Indonesia, negara lain juga punya peraturan tentang cuti hamil dan cuti melahirkan. Bahkan ada negara yang memberikan cuti bagi ibu hamil sampai lebih dari satu tahun.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI