Studi Australia: Kekurangan Vitamin D Berisiko Tinggi Terkena Demensia dan Stroke

Kamis, 16 Juni 2022 | 08:25 WIB
Studi Australia: Kekurangan Vitamin D Berisiko Tinggi Terkena Demensia dan Stroke
ilustrasi demensia (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vitamin D memiliki beragam kegunaan bagi tubuh, salah satunya meningkatkan sistem imun. Sebaliknya, kekurangan nutrisi ini pun berdampak buruk, salah satunya meningkatkan risiko demensia.

Hal itu dibuktikan dalam sebuah studi oleh peneliti Australia yang menggunakan informasi genetik hampir 300.000 peserta dari UK Biobank.

Peneliti ingin lebih memahami bagaimana rendahnya kadar vitamin D dapat berkaitan dengan demensia.

Mereka menemukan bahwa konsentrasi vitamin D yang rendah berkaitan dengan peningkatan risiko demensia serta stroke. Sementara analisis genetik menunjukkan akusalitas antara keduanya.

Baca Juga: D3TES, Solusi untuk Mendeteksi Kekurangan Vitamin D

Risiko demensia paling tinggi pada orang yang kekurangan vitamin D, lapor Insider.

Ilustrasi Vitamin D (Elements Envato)
Ilustrasi Vitamin D (Elements Envato)

"Studi kami adalah yang pertama untuk menguji efek dari sangat rendahnya vitamin D pada risiko demensia dan stroke, menggunakan analisis genetik yang kuat di antara populasi besar," kata profesor di University of South Australi, Elina Hyppönen.

Berdasarkan analisis matematis, data menunjukkan 17 persen demensia dapat dicegah dengan meningkatkan kadar vitamin D dalam tubuh.

Vitamin D didapat melalui sinar matahari, tetapi makanan seperti ikan berlemak dan hati sapi juga kaya akan vitamin D .

Namun, penelitian ini terbatas karena tidak mempelajari dampak vitamin D pada peserta dalam uji klinis terkontrol plasebo.

Baca Juga: 7 Hal yang Dapat Menghambat Penyerapan Vitamin D

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI