Suara.com - Serangan jantung identik terjadi pada orangtua yang telah lanjut usia. Tetapi, akibat gaya hidup yang tidak sehat, usia pasien yang terkena serangan jantung makin muda.
"Akhir-akhir ini kami banyak mendapatkan serangan jantung terjadi pada anak muda. Termuda yang saya dapat (pasien) 29 tahun dengan satu faktor risiko, yaitu merokok," kata dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS Awal Bros Pekanbaru dr. Vebiona Kartini Primaputri, Sp.JP., dalam webinar, Rabu (15/6/2022).
Dokter Vebi menyampaikan bahwa pola hidup sehat jadi satu-satunya pencegahan berbagai penyakit, termasuk gangguan di jantung. Sehingga, menjalani pola hidup sehat termasuk juga berhenti merokok dan berolahraga sesuai dengan kemampuan fisik.
Tetapi, risiko terbanyak serangan jantung pada anak muda bukan disebabkan oleh penyakit jantung koroner.
Baca Juga: Kolesterol Tinggi Bisa Menyebabkan Komplikasi, Tandanya Kram di 4 Bagian Tubuh Ini
"Yang sekarang lagi agak hits adalah kardiomiopati, yang menyertai infeksi virus lainnya," inbuhnya.
Infeksi virus, seperti Covid-19, bisa sampai menyerang jantung. Oleh sebab itu, gaya hidup bersih dan sehat tetap perlu dilakukan untuk mencegah infeksi.
Dokter Vebi menyampaikan, tanda gangguan pada jantung sebenarnya bisa dirasakan. Seperti tubuh yang mudah lelah dan napas pendek. Apabila hal tersebut sudah terjadi, ia menyarankan untuk segera berobat ke dokter.
"Kalau anak muda yang tadinya sehat, bisa aktivitas dengan intensitas yang baik, kemudian tiba-tiba mengalami gejala capek, biasanya kalau naik turun tangga lantai 3 tanpa sesak, tiba-tiba satu lantai saja sudah ngos-ngosan. Itu harus waspada dan segera periksa ke dokter. Jangan diabaikan kalau ada tanda dan gejala tersebut," pesannya.
Baca Juga: Jangan Panik, Dokter Ini Sebut Serangan Jantung Bisa Diselamatkan