Tertarik Mencoba Diet Keto atau Intermittent Fasting? Dokter Gizi Ingatkan Hal Ini

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Rabu, 15 Juni 2022 | 19:59 WIB
Tertarik Mencoba Diet Keto atau Intermittent Fasting? Dokter Gizi Ingatkan Hal Ini
Ilustrasi diet
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejak pandemi dua tahun terakhir, masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjalani gaya hidup sehat, termasuk mengontrol berat badan. Mengontrol berat badan tentunya tak terlepas dari berbagai tren diet yang muncul.

Dokter spesialis gizi di Halodoc, Shiela Stefani, M.Gizi, SpGK, AIFO-K, FINEM membenarkan hal tersebut. Ia berujar banyak bermunculan viral diet tertentu, disusul dengan diet yang lain.

Tapi ia melihat hingga saat ini diet yang masih bertahan popularitasnya adalah intermittent fasting dan diet keto. Namun demikian, ia mengingatkan bahwa diet tersebut belum tentu cocok diterapkan oleh semua orang.

"Secara penelitian, diet ini (diet keto) bagus untuk pasien yang mengalami epilepsi yang tidak terkontrol dengan obat-obatan, maka bisa menjadi tambahan pada terapi agar kejangnya tidak sering kambuh," jelas Shiela dalam konferensi pers peluncuran HaloDiet yang digelar daring pada Selasa (14/6/2022).

Baca Juga: Berat Badan Indra Bruggman Turun Drastis Akibat Hipertiroid, Ternyata Ini Hubungannya!

Pada penelitian tersebut ternyata pasien mengalami penurunan berat badan. Nah inilah yang kemudian membuat diet keto viral dan dianggap efektif menurunkan berat badan.

Diet ketogenic yang dikenal pula dengan sebutan diet keto, yaitu diet karbohidrat. (Shutterstock)
Diet ketogenic yang dikenal pula dengan sebutan diet keto, yaitu diet karbohidrat. (Shutterstock)

"Tapi apakah itu dibutuhkan oleh semua orang? ternyata tidak, karena monitoringnya ketat, bahkan harus dirawat di rumah sakit awal-awal, untuk meningkatkan kadar keton dalam tubuhnya, jadi ga semua orang cocok dengan diet ini," lanjutnya.

Kemudian untuk intermittent fasting, secara penelitian memberi efek bagus untuk orang yang memiliki risiko penyakit jantung, kencing manis.

Tetapi Shiela menjelaskan bahwa diet ini tidak cocok untuk orang yang punya riwayat sakit maag, maag sering kambuh atau punya riwayat GERD.

"Jadi kembali lagi ga satu diet bisa dilakukan/cocok pada semua orang dan memberi efek yang menguntungkan," tegasnya.

Baca Juga: 6 Pilihan Buah untuk Diet Keto dan Menyehatkan, Segera Cek!

Oleh karena itu, memahami kondisi tubuh sebelum memulai diet yang tepat merupakan hal penting, bahkan berkonsultasi dahulu dengan ahlinya sangat disarankan. Layanan HaloDiet menawarkan solusi terintegrasi untuk kebutuhan tersebut, yang dapat diakses secara mudah melalui aplikasi Halodoc, mulai dari Chat Nutritionist, paket suplemen pendukung diet sehat, hingga voucher makanan sehat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI