BPOM AS Setujui Obat Sistemik Pertama untuk Menumbuhkan Rambut pada Penderita Alopecia Aerata

Rabu, 15 Juni 2022 | 19:01 WIB
BPOM AS Setujui Obat Sistemik Pertama untuk Menumbuhkan Rambut pada Penderita Alopecia Aerata
Ilustrasi rambut rontok. (Sumber: Pinterest.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah menyetujui sebuah pengobatan sistemik pertama untuk penyakit alopecia aerata, Rabu (15/6/2022).

Alopecia aerata merupakan gangguan autoimun, yang mana tubuh menyerang folikel rambut. Kondisi ini menyebabkan kerontokan rambut parah.

Namun kini, penderita dapat menggunakan obat Olumiant, yang sebelumnya sudah disetujui penggunaannya pada 2018 untuk mengobati rheumatoid arthritis.

"Persetujuan ini akan membantu memenuhi kebutuhan penting yang belum terpenuhi bagi pasien alopecia aerata parah," kata direktur Divisi Dermatologi dan Kedokteran Gigi di Pusat Evaluasi dan Penelitian Obat FDA, Kendall Marcus, dilansir Insider.

Baca Juga: Mengenal Alopecia Aerata, Gangguan Autoimun yang Diderita Jada Pinkett Smith!

Obat efektif menumbuhkan rambut

Ilustrasi rambut rontok.(Pixabay/slavoljubovski)
Ilustrasi rambut rontok.(Pixabay/slavoljubovski)

Dalam pengujian obat produksi Eli Lily and Company ini, peneliti merekrut 855 peserta yang rambutnya sudah rontoko hingga setengah dari kulit kepala.

Pada kedua uji klinis, beberapa peserta mendapat 2 miligram dosis Olumiant, beberapa menerima 4 miligram, dan launnya menerima plasebo.

Setelah 36 minggu, para peneliti menemukan sekitar sepertiga dari pasien yang menerima dosis 4 miligram Olumiant telah kembali menumbuhkan rambut yang cukup menutupi setidanya 80 persen dari kulit kepala.

Hanya 17 hingga 22 persen dosis 2 miligram dan 3 hingga 5 persen dari kelompok plasebo yang mendapat hasil sama.

Baca Juga: Obat Penyakit Rematik Dapat Mengobati Alopecia, Kondisi yang Diidap Jada Pinkett Smith

Namun, obat ini memiliki efek samping, yakni infeksi saluran pernapasan, sakit kepala, jerawat, kolesterol tinggi, kelelahan, mual, dan penambahan berat badan.

"Ketika pasien dan subjek penelitian saya menumbuhkan kembali rambut mereka karena perawatan ini, saya melihat senyum mereka kembali," tandas profesor di North Carolina, Margaret M. Quinlan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI