Suara.com - Genital warts atau kutil kelamin kerap dianggap sepele karena tidak menimbulkan rasa sakit. Padahal menurut dokter kondisi ini perlu diwaspadai untuk perempuan karena bisa menyebabkan kanker mulut rahim atau kanker serviks.
Ini karena kutil kelamin timbul akibat infeksi human papilloma virus (HPV) yaitu jenis virus yang sama penyebab kanker serviks.
Meski begitu HPV yang kerap menyebabkan kutil kelamin adalah HPV tipe 6 dan tipe 11, yang berisiko rendah menyebabkan kanker serviks. Sedangkan kebanyakan kanker serviks disebabkan oleh HPV tipe 16, tipe 18, dan tipe 31.
Tapi menurut Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Amelia Soebyanto, Sp.DV mengatakan bahwa virus HPV penyebab kutil kelamin bisa masuk ke dalam leher rahim dan tetap bisa menyebabkan kanker serviks melalui hubungan seksual penetrasi dari penis ke vagina.
Baca Juga: Dokter Lois Owien Meninggal, Kenali Lagi Gejala Kanker Serviks Sejak Dini
Bahkan pasangan juga bisa tertular kutil kelamin, akibat adanya gesekan pada kutil kelamin yang membuat virus bisa menyebar, apalagi jika kutil meradang dan mengeluarkan cairan atau darah.
"Mereka yang berisiko tinggi untuk mendapatkan genital warts (kutil kelamin) adalah mereka yang aktif secara seksual dan memiliki kebiasaan berganti-ganti pasangan seksual tanpa menggunakan pengaman (kondom), memiliki riwayat infeksi menular seksual, serta memiliki gaya hidup yang kurang sehat seperti sering mengonsumsi alkohol dan merokok," ujar dr. Amelia dalam acara diskusi Klinik Pramudia, Rabu (15/6/2022).
Adapun cara mengenali kutil kelamin, yaitu berupa benjolan halus atau kasar berwarna kulit, merah mudah, maupun keabuan. Ada juga yang bentuknya seperti kembang kol, yang semakin lama semakin banyak dan membesar dalam hitungan minggu hingga bulanan.
Sama seperti kanker serviks, kutil kelamin juga bisa dicegah dengan mendapatkan vaksin HPV, tapi pada seseorang yang sudah terinfeksi, gejala kutil kelamin perlu ditangani atau disembuhkan lebih dulu.
"Jadi kutil kelaminnya disembuhkan dulu, baru disuntik vaksin HPV," tutup dr. Amelia.
Baca Juga: Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Inovasi FEMICAM
Sekedar informasi, insidensi kutil kelamin di seluruh dunia dari 2001 hingga 2012 pada perempuan adalah 120,5 kasus per 100.000 per tahun, dengan puncak kasus terjadi pada perempuan usia 24 tahun.
Di Indonesia sendiri, Kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) seperti yang dilaporkan oleh 12 Rumah Sakit Pendidikan sejak 2007 hingga 2011 menunjukkan bahwa angka kejadian genital warts ini menduduki peringkat 3 terbesar, dengan distribusi terbanyak ditemukan pada perempuan yakni 62,5 persen di usia 25 hingga 45 tahun.