Walaupun Aman dan Bergizi, Konsumsi Keju Setiap Hari Tetap Harus Ada Batasannya

Rabu, 15 Juni 2022 | 13:21 WIB
Walaupun Aman dan Bergizi, Konsumsi Keju Setiap Hari Tetap Harus Ada Batasannya
ilustrasi keju.(Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keju menjadi produk susu yang umum dikonsumsi sebagai pelengkap makanan utama maupun camilan. Beberapa orangtua juga kerap memanfaatkan campuran keju agar anak-anaknya lebih tertarik untuk makan.

Lantaran mengandung susu, keju memang dikenal mengandung nutrisi penting bagi tubuh. Ahli gizi Angel Jovi, S.Gz., mengatakan bahwa zat gizi paling umum yang ada dalam keju biasanya kalsium, zinc, dan vitamin. Meski begitu, konsumsi keju setiap hari juga perlu ada batasnya.

"Memang semua yang berlebihan pasti tidak baik. Sehingga tiap hari makan keju, bagus, tapi harus ada batasannya. Yang direkomendasikan sekitar 40 gram per hari," kata Angel dalam acara peluncuran Prochiz Cheddar Royale secara virtual, Rabu (15/6/2022).

Ia menambahkan, berdasarkan hasil penelitian juga disebutkan kalau mengonsumsi keju 40 gram per hari bisa menurunkan risiko terkena penyakit jantung. Sedangkan apabila lebih dari jumlah yang disarankan tersebut, juga berisiko sebabkan penyakit karenabkadar lemak jenuh pada keju cukup tinggi.

Baca Juga: Bukan Cuma Kopi Susu, Cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan Juga Sasar Sirup Hingga Sari Buah Sachet

Ilustrasi keju
Ilustrasi keju

"Keju ini sebetulnya dia mengandung sodium atau garam, jadi memang kalau kita mengonsumsi terlalu berlebihan akan ada risiko terhadap penyakit jantung. Lalu risiko lemak jenuh cukup tinggi dalam keju, sehingga itu bisa menjadikan dampak kesehatan jika berlebihan," tuturnya.

Selain itu, bagi orang yang memiliki intoleransi laktosa juga disarankan untuk tidak konsumsi keju yang mengandung susu. Karena tubuhnya tidak memiliki kemampuan untuk mencerna kandungan laktosa yang ada pada susu. 

"Alternatifnya bisa mencari bahan dasar keju yang tidak menggunakan susu. Walaupun di Indonesia agak sedikit sulit," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI