Suara.com - Kenaikan berat badan bisa menjadi tanda bahaya bagi pasien gagal jantung. Oleh sebab itu, pasien akan diminta untuk rutin menimbang berat badan setiap pagi.
Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr. Vebiona Kartini Primaputri mengatakan, apabila pasien gagal jantung mengalami kenaikan berat badan 2kg dalam seminggu, maka disarankan untuk segera periksakan diri ke dokter.
"Karena peningkatan berat badan 2kg dalam waktu 1 minggu itu kemungkinan yang nambah bukan daging, apalagi lemak. Kemungkinan yang bertambah adalah cairan," jelas dokter Vebi dalam webinar Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI), Rabu (15/6/2022).
Ia menjelaskan bahwa pasien gagal jantung rentan mengalami restriksi atau penumpukan cairan dalam tubuh. Itu sebabnya, pasien gagal jantung kerap kali diminta untuk membatasi asupan minum.
Baca Juga: Tidak Lagi Menjadi Captain America, Chris Evans Akui Berat Badannya Turun Banyak
Selain itu, pasien juga akan diresepkan obat diuretik untuk membantu keluarkan cairan dan garam berlebih di dalam tubuh. Mengontrol kadar cairan dalam tubuh sangat penting bagi pasien gagal ginjal.
"Nomor satu penyebab masuk rumah sakit pada pasien gagal jantung itu adalah penumpukan cairan," ujarnya.
Penumpukan cairan tersebut juga bisa menyebabkan pasien meninggal. Karena terjadi gagal jantung akut yang menyebabkan suatu pembengkakan akibat penumpukan cairan di paru-paru.
Dokter Vebi menjelaskan, penumpukan cairan di paru-paru membuat pertukaran gas di dalamnya jadi tidak baik. Sehingga kadar oksigen di dalam tubuh ikut rendah.
"Saat pasien datang ke UGD, saturasi oksigen sudah sangat rendah. Sehingga kalau tidak dilakukan penanganan yang tepat itu efeknya adalah komplikasi dan yang paling kita takutkan adalah kematian," pungkasnya.
Baca Juga: 5 Tumbuhan Hijau Ini Disebut Bisa Turunkan Berat Badan: Mudah Ditemukan di Dapur