Tren Telemedicine Meningkat, Banyak Karyawan Ingin Akses Kesehatan Digital Jadi Tunjangan

Rabu, 15 Juni 2022 | 13:05 WIB
Tren Telemedicine Meningkat, Banyak Karyawan Ingin Akses Kesehatan Digital Jadi Tunjangan
Telemedicine. (Elements Envanto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Konsultasi secara daring, lanjut dia mampu melindungi dokter dan pasien dari terpapar virus Corona atau virus dan penyakit menular lainnya, pengiriman obat secara instan (pasien hanya menunggu di rumah), transaksi dilakukan secara nontunai, dan rata-rata lima kali lebih murah sehingga menghemat limit rawat jalan.

Studi kasus yang dilakukan oleh PT Good Doctor Technology Indonesia sepanjang tahun 2020–2021 menunjukkan 8 gejala paling umum yang dialami oleh karyawan yang melakukan sesi telemedicine

Dari 8 gejala itu, yang paling umum adalah nasofaringitis akut, faringitis akut, dan laringofaringitis akut. Tanpa layanan Good Doctor, mereka akan mengunjungi dokter secara offline dan menghabiskan manfaat rawat jalan mereka. 

Jika mereka berkunjung ke rumah sakit offline akan mengeluarkan biaya untuk dokter dan obat-obatan sekitar Rp404.805, sedangkan jika mereka menggunakan jasa Good Doctor hanya mengeluarkan biaya Rp109.936. 

Diasumsikan manfaat rawat jalan mereka sekitar Rp2,5 juta per tahun maka mereka hanya bisa berobat ke rumah sakit offline sebanyak 6 kali dalam setahun, sedangkan dengan menggunakan layanan Good Doctor, mereka dapat melakukannya sebanyak 23 kali dalam setahun. 

"Dengan telemedicine, perusahaan dapat memenuhi manfaat kesehatan yang diinginkan oleh talenta mereka. Telemedicine merupakan sumber daya yang penting untuk mendukung kesehatan fisik dan mental karyawan," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI