Pernah Kena Covid-19, Masih Mungkinkah Tertular Omicron BA.4 dan BA.5?

Rabu, 15 Juni 2022 | 11:00 WIB
Pernah Kena Covid-19, Masih Mungkinkah Tertular Omicron BA.4 dan BA.5?
Ilustrasi virus corona. (Pixabay/Engin_Akyurt)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 menjadi ancaman terbaru dari paparan Covid-19, termasuk di Indonesia. Walaupun sudah pernah terinfeksi Omicron dengan subvarian sebelumnya, yakni BA.1 dan BA.2, bukan jaminan bisa terproteksi dari paparan BA.4 dan BA.5.

"Temuan riset, kalau orang atau sekelompok populasi pernah terinfeksi BA.2 BA.1 atau varian lain, tidak memiliki proteksi terhadap BA.4 dan BA.5 meskipun dia tadinya sama-sama terinfeksi Omicron," kata Epidemiolog Universitas Griffith Australia dr. Dicky Budiman kepada suara.com, Selasa (14/6/2022).

Ia menjelaskan bahwa BA.4 dan BA.5 lebih mirip dengan varian Delta L452. Karakteristiknya pun lebih mirip dengan lebih mudah menempel pada reseptor ACE-2 dalam tubuh manusia.

Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)
Ilustrasi Virus Corona. (Pixabay)

Oleh sebab itu, dokter Dicky mengingatkan bahwa masyarakat perlu memiliki kesadaran untuk lakukan proteksi ganda dengan memiliki imunitas dari vaksinasi dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat dan disiplin.

Baca Juga: Hasil Survei: Semakin Banyak Orang Menghindari Berita Pandemi Covid-19, Alasannya Membuat Perasaan Tidak Nyaman

"Semua ahli menyepakati bahwa potensi BA.4 BA.5 menjadi ancaman gelombang yang serius, terutama di negara yang belum punya modal imunitas dan banyak populasi lansia," ujarnya.

Berdasarkan riset terakhir yang dilakukan di Jepang juga beberapa negara Eropa, lanjutnya, ditemukan bahwa virus corona Omicron BA.4 dan BA.5 mengalami kemampuan lebih tinggi dalam bereplikasi di sel paru dan lebih patogenik daripada BA.2.

Sehingga, potensi keparahan infeksi lebih tinggi. Kemudian, di laboratorium di Jepang juga ditemukan kalau angka reproduksi efektif BA.4 dan BA.5 meningkat hingga 1,2 kali daripada BA.2.

"Artinya lebih cepat penularannya atau transmisi lebih efektif. Karena kalau sudah reproduksi di atas 1 artinya ada pertumbuhan eksponensial yang akan terjadi," jelasnya.

Baca Juga: Omicron BA.4 dan BA.5 Masuk Indonesia, Kemendikbudristek Tetap Dorong PTM 100 Persen

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI