Suara.com - Tubuh membutuhkan kolesterol untuk membangun sel-sel sehat, tetapi kadar yang tinggi dapat meningkatkan kemungkinan penyakit jantung bila menyumbat pembuluh darah.
Makan makanan berlemak, tidak cukup olahraga, kelebihan berat badan, merokok dan minum alkohol, dapat menyebabkan kadar kolesterol tinggi.
Walau cenderung tidak memiliki gejala, penumpukan kolesterol di pembuluh darah dapat menyebabkan kram di beberapa area tubuh.
Kondisi ini merupakan gejala dari komplikasi terkait tingginya kadar kolesterol, yakni penyakit arteri perifer (PAD). Kolesterol tinggi adalah salah satu faktor risikonya.
Baca Juga: Berawal dari Kram Ibu Jari, Wanita Ini Idap Penyakit Serius dan Tak Bisa Sembuh
Penyakit arteri perifer merupakan kondisi tersumbatnya aliran darah ke tungkai atau tangan akibat penyempitan pembuluh darah yang berasal dari jantung (arteri).
Akibatnya, tungkai menjadi kekurangan pasokan darah dan menyebabkan rasa sakit, terutama saat berjalan.
Kram sebagai tanda kolesterol tinggi
Menurut Departemen Bedah Universitas California San Francisco, dilansir Times of India, kolesterol tinggi dapat menimbulkan kram di kaki, bokong, paha, dan betis.
Kram dapat mereda setelah beristirahat.
Baca Juga: 4 Teknik Yoga yang Dipercaya Bisa Atasi Stres dan Kram Menstruasi
Tanda lainnya dari PAD termasuk lemahnya atau tidak terasanya denyut di tungkai atau kaki, serta lamanya penyembuhan luka di jari kaki atau kaki.
Kulit juga akan menjadi pucat atau kebiruan dan terjadi penurunan suhu di salah satu kaki yang terkena.
Seseorang yang mengalami tanda di atas perlu memeriksakan dirinya ke dokter, terutama jika kram atau nyeri berulang.
Dalam beberapa kasus, PAD sama sekali tidak menunjukkan gejala hingga kondisinya memburuk.