Suara.com - Setelah sempat mereda, ternyata kabar terbaru menyebutkan bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mendeteksi subvarian baru Covid-19, yaitu Omicron BA.4 dan BA.5.
Melalui data Kemenkes, terdapat empat kasus varian baru Covid-19 Omicron BA.4 dan BA.5 yang telah dilaporkan pada tanggal 6 Juni 2022 lalu. Lantas, seperti apa gejala, penyebab, serta perbedaan kedua varian tersebut?
Gejala Omicron BA4 dan BA5
Ada beberapa gejala pasien BA.4 dan BA.5, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Demam atau kedinginan
- Batuk
- Sesak nafas
- Kelelahan
- Nyeri otot
Baca Juga: Ditemukan di Afrika Selatan, Ini Daftar Negara yang Terserang Omicron BA.4 dan BA.5
- Sakit kepala
- Hilangnya rasa atau bau
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau pilek
- Mual atau muntah
- Diare
- Pilek
Penyebab Omicron BA4 dan BA5
Meskipun memiliki tingkat keparahan yang lebih rendah, namun Omicron BA4 dan BA5 memiliki kemampuan untuk menghindar dari imunitas tubuh manusia yang sudah terbentuk lewat vaksinasi Covid-19. Untuk itu, masyarakat perlu melengkapi vaksin booster Covid-19.
Mengingat hingga sampai saat ini, baru ada lima dari 34 provinsi di Indonesia yang mencapai target vaksinasi booster sebesar 30 persen. Kelima provinsi tersebut di antaranya adalah Bali, DKI Jakarta, Kepulauan Riau, Yogyakarta, dan Jawa Barat.
Vaksinasi booster merupakan upaya bersama yang dapat dilakukan oleh seluruh masyarakat supaya imunitas tubuh tetap terjaga.
Perbedaan Omicron BA.4 dan BA.5
Dilansir dari laman covid19.go.id, Indonesia sudah mendeteksi 4 kasus positif subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, di mana tiga di antaranya tidak menunjukkan gejala, dan satu menunjukkan gejala ringan seperti sakit tenggorokan dan badan pegal.
Subvarian Omicron BA.4 diketahui sudah dilaporkan sebanyak 6.903 kasus di 58 negara. Adapun 5 negara dengan laporan kasus terbanyak di antaranya adalah Afrika Selatan, Amerika Serikat, Britania Raya, Denmark, dan Israel.
Sementara itu, untuk subvarian Omicron BA.5 sudah dilaporkan sebanyak 8.687 kasus di 63 negara. Lima negara dengan laporan kasus terbanyak yaitu Amerika Serikat, Portugal, Jerman, Inggris, dan Afrika Selatan. Walaupun demikian, hingga saat ini tidak ada indikasi kedua subvarian ini menyebabkan kesakitan lebih parah dibandingkan dengan varian omicron lain.
Memang tidak sepenuhnya jelas dari mana subvarian omicron BA.4 dan BA.5 berasal. Namun, subvarian ini telah terdeteksi pada tingkat rendah di beberapa negara di Afrika Selatan dan juga Eropa, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pimpinan teknis WHO untuk Covid-19, Maria Van Kerkhove, mengatakan bahwa pada bulan Mei 2022 varian tersebut telah terlihat di Botswana, Afrika Selatan, Jerman, dan Denmark, di antara negara-negara lain.
Seperti itulah penjelasan tentang Omicron BA.4 dan BA.5 mulai dari gejala, penyebab hingga perbedaan dua varian baru virus corona ini.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama