Berawal dari Kram Ibu Jari, Wanita Ini Idap Penyakit Serius dan Tak Bisa Sembuh

Selasa, 14 Juni 2022 | 07:55 WIB
Berawal dari Kram Ibu Jari, Wanita Ini Idap Penyakit Serius dan Tak Bisa Sembuh
Ilustrasi ibu jari. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang wanita mengalami kram ibu jari yang ternyata merupakan tanda penyakit serius dan membahayakan nyawanya.

Ailsa Malcolm-Hutton, pria 39 tahun asal Davyhulme, Greater Manchester, yang mengalami kram ibu jari ini tiba-tiba kehilangan kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari yang sederhana.

Namun, kram ibu jari yang dialaminya itu bahkan hanya awal dari serangkaian masalah mobilitas. Lalu, ia pun didiagnosis menderita penyakit saraf motorik (MND) pada tahun 2013.

Kondisi ini menyebabkan dirinya tidak bisa menggunakan lengannya lagi dan terpaksa meninggalkan pekerjaannya.

Baca Juga: CDC Meminta Dokter untuk Waspadai Infeksi Menular Seksual 'Palsu' sebagai Cacar Monyet

Saat ini, ia memiliki lebih dari 350 gejala penyakit, termasuk kelelahan kronis, gangguan mata, ruam terus-menerus, batu ginjal dan mulai.

Setiap harinya, ia bisa mengalami 200 gejala sekaligus. MND adalah kondisi yang tidak dapat disembuhkan yang mempengaruhi sistem saraf.

Ilustrasi rumah sakit. [Shutterstock]
Ilustrasi rumah sakit. [Shutterstock]

Perlahan-lahan, kondisi ini merampas kemampuan pasien untuk berjalan, berbicara dan makan, meskipun setiap penderita berbeda.

"Ketika konsultan memberi tahu saya bahwa saya menderita penyakit saraf motorik (MND), saya bahkan tidak tahu apa itu. Saya hanya tahu usia harapan hidup saya cukup singkat dan penyakit ini tidak akan sembuh," kata Ailsa dikutip dari The Sun.

Tak hanya itu, ia juga merasa linglung setelah didiagnosis penyakit tersebut. Bahkan, ia langsung duduk terpaku dan menangis setibanya di rumah.

Baca Juga: CDC AS: Cacar Monyet Bukan Penyakit yang Menular Melalui Udara

Salah satu beban terberatnya adalah menyampaikan kabar kurang baik mengenai kondisinya pada anaknya yang masih berusia 6 tahun.

"Entah bagaimana, saya harus melakukannya dan membuat perjanjian dengannya bahwa saya tidak akan mati. Itu membuat saya kuat 9 tahun kemudian," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI