Suara.com - Saat bicara soal kontrasepsi seringkali masih dianggap sebagai tanggung jawab perempuan. Hal ini tidak lepas dari stigma yang mengatakan bahwa urusan reproduksi adalah kodrat perempuan.
Padahal, lelaki juga punya peran untuk melakukan kontrasepsi. Jika sebeleumnya cara kontrasepsi lelaki hanya ada kondom dan vasektomi, kini pil kontrasepsi menurut peneliti akan segera ada di depan mata.
Banyak pil, suntikan, dan gel sebelumnya telah diuji coba tetapi tidak ada yang berhasil. Namun, harapan tinggi untuk dua obat baru yang mengurangi produksi testosteron dan sperma dalam uji coba.
Dan sebagian besar peserta bersedia melanjutkan pengobatan, menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki efek samping yang tidak dapat diterima.
Senyawa tersebut berasal dari kelas obat yang disebut androgen progestogenik yang menurunkan jumlah sperma.
Peneliti AS Dr Tamar Jacobsohn mengatakan: "Ini harus menggairahkan masyarakat tentang pengendalian kelahiran laki-laki yang tersedia dalam beberapa dekade mendatang."
Obat-obatan itu diuji pada 96 pria sehat dan, setelah seminggu, testosteron turun. Langkah selanjutnya adalah memastikan pil menghentikan perempuan hamil.