Suara.com - Sebelum jenazah putra sulung Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, ditemukan, Nabila Ishma Nurhabibah sempat optimis bahwa sang kekasih akan kembali.
Bahkan, sikap tersebut sempat membuat Nabila mengalami gangguan tidur. Ia pun sampai diberi pendampingan oleh psikolog.
"Saya menerima kabar dari ibunya bahwa mereka ada di Pakuan, dan minta didoakan karena Nabila terlihat sangat optimis Eril akan kembali," kata kerabat Nabila, Yanti Sri Yulianti dikutip dari YouTube Official Nitnot pada Minggu (12/6/2022).
Ia melanjutkan, "Tapi, itu justru membuat ibu dan keluarganya jadi lebih khawatir. Didampingi oleh psikolog juga sampai akhirnya harus diberi pengobatan khusus agar bisa beristirahat cukup."
Baca Juga: Terpukul Kehilangan Eril, Nabila Ishma Idap Gangguan Tidur: Bukti Cinta Sejati
Dari apa yang dialami Nabila ini, gangguan tidur atau kurang tidur merupakan keluhan umum dari kesedihan.
Dilansir Sleep Foundation, orang yang mengalami kesedihan cenderung membutuhkan waktu yang lebih lama untuk tertidur, bangun beberapa waktu setelah tertidur, dan terjaga dalam waktu lama.
Orang yang berduka juga lebih mungkin menderita insomia atau ksulitan untuk kembali tidur setelah terbangun di tengah malam.
Sebenarnya hubungan antara kesedihan dan gangguan tidur adalah dua arah. Artinya, kesedihan tidak hanya menganggu tidur, tetapi masalah tidur juga membuat proses berduka menjadi lebih sulit.
Kesedihan juga dikaitkan dengan perubahan kesehatan fisik, yang dapat memperburuk masalah tidur.
Baca Juga: Waspadai Gangguan Tidur, Bisa Menghambat Aktivitas