Suara.com - Banyak orang sering mengeluhkan rasa sakit fisik mereka yang tidak diketahui penyebabnya, seperti sakit kepala, sakit leher, nyeri dada dan lainnya.
Namun saat memeriksakan diri ke dokter, hasilnya pun tidak memuaskan.
Tapi dari semua kemungkinan penyebabnya, pernah kah Anda berpikir bahwa rasa sakit fisik yang dialami berasal dari stres?
Spesialis psikologi Tim Gray mengatakan kepada Hindustan Times bahwa dtres di hari yang sibuk dapat menyebabkan produksi kortisol atau 'hormon stres' dalam tubuh.
Baca Juga: 7 Manfaat Tersenyum bagi Kesehatan Mental, Mampu Meringankan Stres!
Hormon tersebut dapat bermanifestasi menjadi banyak gejala. Jadi, bisa jadi Anda tidak menyadari bahwa stres lah yang membuat tubuh terasa sakit.
Pendiri & Direktur Gateway of Healing sekaligus psikoterapis Chandi Tugnait mengatakan bahwa orang-orang perlu menyadari sinyal halus dalam tubuh ketika sedang stres.
- Kesulitan membuat keputusan
- Sistem kekebalan tubuh menurun
- Mengalami kesulitan untuk bersantai
- Menghindari orang lain
- Merasa kewalahan
- Perubahan nafsu makan
- Energi berkurang
- Kecemasan kronis
- Kekhawatiran terus-menerus
- Sakit perut
- Mudah gelisah
- Kurang nafas
- Rahang terkatup
- Sakit kepala
- Insomnia
- Muncul jerawat
- Perubahan libido
- Ketidakmampuan untuk fokus
- Detak jantung cepat
- Sakit kronis
- Keringat berlebih
Psikolog klinik Nicole LePera pun menyarankan solusi untuk meredakan stres.
"Untuk meredakannya, kita harus mengajari diri sendiri tentang keadaan emosi baru di dalam tubuh. Kita haris belajar duduk dalam keheningan. Bernapad. Berhenti sejenak untuk mengetahui bagaimana dan dengan siapa kita menghabiskan waktu," kata LePera.
Menuut LePera, Anda harus 'bertanya' pada diri sendiri tentang bagaimana stres memengarui hidup Anda.
Baca Juga: Akui Stres Alami Kebangkrutan, Yadi Sembako Sempat Mati Suri Dan Merasa Bertemu Ulama