Residu Asap Rokok dan Liquid Rokok Elektrik Dapat Merusak Kulit, Bikin Luka Sulit Sembuh?

Minggu, 12 Juni 2022 | 14:33 WIB
Residu Asap Rokok dan Liquid Rokok Elektrik Dapat Merusak Kulit, Bikin Luka Sulit Sembuh?
Ilustrasi rokok (pexels) /Irina Iriser/sumaiyah.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Merokok dapat merusak hampir setiap organ tubuh, termasuk kulit. Merokok diketahui menyebabkan penuaan dini pada kulit, berkontribusi dalam perkembangan keriput, pigmentasi, masalah terkait kulit lainnya.

Tapi faktanya, sebuah penelitian terbaru oleh Universitas California, Riverside, menunjukkan bahwa residu dari asap rokok (THS) juga dapat merusak kulit.

Tidak hanya itu, tumpahan liquid dari rokok elektrik juga memiliki dampak yang sama.

Dampak buruk pada kulit ini disebabkan oleh nikotin, dilansir The Health Site.

Baca Juga: Anda Seorang Perokok? Ini Lho Tiga Fakta Soal Nikotin yang Perlu Diketahui

Nikotin pada residu asap rokok dan liquid dinilai menganggu penyembuhan luka kulit, meningkatkan kerentanan terhadap infeksi karena menurunkan respons imun dan menyebabkan stres oksidatif pada kulit.

Ilustrasi kulit kusam (Unsplash)
Ilustrasi kulit kusam (Unsplash)

THS merupakan residu yang ditinggalkan asap rokok. Biasanya residu ini akan menempel pada benda-benda disekitar perokok, seperti pakaian, rambut, hingga perabotan rumah.

Sementara itu, tumpahan liquid dari rokok elektrik bisa terjadi saat ada kebocoran produk atau saat mengisi ulang.

Rekan penulis studi sekaligus profesor biologi sel, Prue Talbot, mengatakan bahwa paparan nikotin yang relatif singkat (dalam penelitian ini 24 jam) sudah cukup menyebabkan kerusakan kulit.

Tingkat keparahan kerusakan kulit tergantung pada durasi paparan dan konsentrasi nikotin.

Baca Juga: Tiga Fakta Soal Nikotin Menurut Ahli Toksikologi

Namun, kondisi ini dapat diperbaiki dan kulit dapat pulih kembali jika paparan terhadap residu asap rokok dan tumpahan liquid rokok elektrik ke kulit dihindari.

Selain itu, peneliti juga menekankan perlunya memberlakukan pembatasan merokok dan menggunakan rokok elektrik di dalam ruangan serta menetralkan udara di dalam ruangan yang terkontaminasi asap.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI