Pertama Kalinya Peneliti Menemukan Mikroplastik di Salju, Apa Dampaknya?

Minggu, 12 Juni 2022 | 13:37 WIB
Pertama Kalinya Peneliti Menemukan Mikroplastik di Salju, Apa Dampaknya?
Ilustrasi Mikroplastik. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mikroplastik telah ditemukan selama bertahun-tahun di air minum, garam, debu, lautan, dan bahkan, puncak Gunung Everest. Kini, peneliti menemukan mikroplastik di salju yang baru turun di Antartika.

Dalam laporannya yang terbit di jurnal The Cryosphere, peneliti dari University of Canterbury di Selandia Baru menemukan pecahan plastik kecil dalam sampel salju yang dikumpulkan dari 19 wilayah di benua berpenduduk paling sedikit itu.

Mikroplastik merupakan potongan-potongan kecil bahan plastik, yang ukurannya lebih kecil dari sebutir beras dan terkadang tidak terlihat dengan mata telanjang, lapor WebMD.

Mikroplastik paling umum di Antartika adalah polietilena tereftalat (PET), yang banyak digunakan untuk botol minuman ringan dan pakaian.

Baca Juga: Sungai Batang Arau Sumbar Tercemar Mikroplastik

"Sumber yang paling mungkin dari mikroplastik di udara ini adalah laboratorium penelitian ilmiah lokal. Namun, pemodelan menunjukkan asalnya bisa mencapai 6.000 km jauhnya," tulis peneliti Alex Aves.

Ilustrasi Salju (Pexels/Simon)
Ilustrasi Salju (Pexels/Simon)

Menurut studi ini, mikroplastik dapat menyebabkan kerusakan ekologis secara signifikan dan memiliki efek negatif pada organisme laut serta lingkungan.

Mikroplastik dikenal merusak ekosistem darat, ukurannya kecil dan kepadatan yang relatif rendah memungkinkannya untuk berada di udara dan melayang ke jarak yang jauh.

Potongan plastik ini juga menyebabkan efek berbahaya pada manusia serta menambah pemanasan global.

Sebelumnya, peneliti telah menemukan mikroplastik di Antartika, tetapi ini adalah pertama kalinya mereka menemukannya di salju.

Baca Juga: Di Samarinda, Beredar Lagi Isu AMDK dan Galon Isi Ulang Diduga Mengandung Mikroplastik, Kok Bisa?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI