Update Covid-19 Global: Belum 2 Minggu Bebas Lockdown, Beijing Kembali Waspada Lonjakan Kasus Baru

Minggu, 12 Juni 2022 | 09:21 WIB
Update Covid-19 Global: Belum 2 Minggu Bebas Lockdown, Beijing Kembali Waspada Lonjakan Kasus Baru
Para pekerja medis dengan mengenakan pakaian pelindung memeriksa seorang pasien di dalam bangsal terisolasi Rumah Sakit Palang Merah Wuhan di Wuhan, pusat penyebaran wabah virus corona baru, di Provinsi Hubei, China, 16/2/2020. (ANTARA/China Daily/ via REUTERS/tm)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Update Covid-19 global hari ini mencatat sebanyak 381.667 orang di seluruh dunia dilaporkan terinfeksi Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Angka tersebut menambah jumlah kasus Covid-19 global menjadi 540,13 juta. 

Di waktu yang sama, 928 orang meninggal setelah positif virus corona SARS Cov-2. Total kematian pada pasien Covid-19 di dunia kini telah mencapai 6,33 juta jiwa. Data berdasarkan situs worldometers per Minggu (12/6/2022) pukul 08.00 WIB.

Dalam sepekan terakhir, kasus positif virus corona di dunia turun 9 persen. Amerika Serikat jadi negara yang paling banyak melaporkan kasus positif dalam sepekan fengan 661.108 kasus, turun dari dua pekan sebelumnya 737.906 kasus.

Angka kematian juga turun 4 persen, dari 9.451 pada dua pekan lalu menjadi 9.066 jiwa selama tujuh hari terakhir. Kematian mingguan juga didominasi Amerika Serikat yang melaporkan 1.590 orang meninggal akibat Covid-19 dalam sepekan.

Baca Juga: Ngeri! Infeksi Covid-19 Bikin Bayi Berisiko Alami Gangguan Perkembangan Otak

Beijing Kembali Waspada Gelombang Baru Virus Corona 

Ibu kota China, Beijing, mengalami wabah Covid-19 'eksplosif' akibat penularan di kluster bar, kata juru bicara pemerintah pada Sabtu (11 Juni). Sebelumnya, pusat ekonomi China, Shanghai, juga melakukan pengujian massal untuk menahan lonjakan kasus yang mungkin terjadi di salon rambut.

Peringatan itu diikuti dengan pengetatan baru pembatasan Covid-19 di Beijing sejak Kamis (9/6), dua distrik bahkan menutup beberapa tempat hiburan setelah aktivitas kehidupan malam, perbelanjaan, dan kedutaan kembali aktif.

Tingkat infeksi Covid-19 di China sebenarnya masih rendah secara standar global. Namun, pemerintah China masih mempertahankan kebijakan untuk mencapai nol-Covid dengan alasan perlunya melindungi orang tua dan sistem medis, ketika negara-negara lain mencoba hidup berdampingan dengan virus.

Sejauh ini, negara berpenduduk 1,4 miliar itu hanya mengalami 5.226 kematian akibat Covid-19.

Baca Juga: Calon Haji Dihimbau Kurangi Aktivitas dan Pertemuan, Kalau Positif Covid-19 Akan Diisolasi 5 Hari

Pihak berwenang Beijing mengatakan bahwa 61 kasus baru yang ditemukan di kota pada Jumat (10/6) terdeteksi sebagai tamu di Heaven Supermarket Bar atau berhubungam dengan orang yang sempat berkunjung ke sana.

"Wabah baru-baru ini sangat eksplosif dan cakupannya luas," kata juru bicara pemerintah kota Beijing Xu Hejian dalam jumpa pers, dikutip dari Channel News Asia.

Meski begitu, Beijing tidak mengumumkan pembatasan baru. Namun, semua kegiatan olahraga di luar kampus untuk remaja akan dibatalkan mulai Minggu (12/6).

Sejauh ini, 115 kasus dan 6.158 kontak dekat yang terkait dengan kluster bar tersebut telah dilaporkan.

Beijing baru melonggarkan pembatasan terkait Covid-19 kurang dari dua minggu yang lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI