Suara.com - Pusing biasanya merupakan salah satu tanda kondisi fisik pertama karena terlalu lama tidak makan. Meskipun kurang umum, Anda mungkin pernah merasa pusing setelah makan. Adapun penyebab pusing setelah makan dan cara mengatasinya akan diulas di sini.
Diketahui, gula darah rendah, tekanan darah rendah, dan obat diabetes dapat menyebabkan pusing setelah makan. Selain itu, kondisi medis tertentu dan kepekaan terhadap makanan dapat membuat Anda merasa tidak enak badan setelah makan. Untungnya, Anda dapat mencoba beberapa cara mengatasinya untuk meminimalkan pusing setelah makan.
Untuk selengkapnya, berikut ini ulasan mengenai penyebab pusing setelah makan dan cara mengatasinya yang dilansir dari situs Verywell Health.
Penyebab Pusing Setelah Makan
Baca Juga: Apakah Anemia Bisa Sembuh? Kenali Dulu Penyebabnya
Beberapa kondisi berbeda dapat menyebabkan pusing setelah makan. Adapun penyebabnya yakni sebagai berikut:
1. Gula darah rendah
Hipoglikemia non-diabetes adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan gula darah rendah pada orang yang tidak menderita diabetes. Biasanya, kadar gula darah meningkat setelah makan. Namun, ketika seseorang mengalami gula darah rendah 2-5 jam setelah makan, itu disebut hipoglikemia reaktif, sejenis hipoglikemia non-diabetes yang sering menyebabkan pusing setelah makan.
2. Obat Diabetes
Jika seseorang tidak makan cukup karbohidrat setelah mengonsumsi insulin atau obat diabetes lainnya, itu dapat menyebabkan gula darah rendah dan pusing. Selain itu, secara tidak sengaja menyuntikkan terlalu banyak insulin atau menyuntikkan langsung ke otot dapat menyebabkan hipoglikemia dan pusing setelah makan.
Baca Juga: Dialami Ruben Onsu, Begini Cara Mengatasi Tekanan Darah Rendah sebelum Memburuk!
3. Tekanan darah rendah
Tekanan darah rendah setelah makan, juga dikenal sebagai hipotensi postprandial. Hipotensi postprandial terjadi ketika usus dan perut seseorang membutuhkan darah ekstra untuk pencernaan, yang mengakibatkan penurunan aliran darah ke seluruh bagian tubuh lainnya. Penurunan tiba-tiba sering menyebabkan pusing, pingsan, nyeri dada, penglihatan kabur, dan mual.
4. Sensitivitas Makanan
Ketika seseorang dengan alergi makanan bersentuhan dengan makanan pemicu, mereka mungkin mengalami pusing atau pingsan dalam beberapa menit hingga dua jam setelah menelan. Intoleransi makanan juga dapat menyebabkan pusing setelah makan. Selain itu, seseorang yang sensitif terhadap kafein dapat menjadi pusing setelah minum minuman berkafein.
5. Makanan Tertentu
Makanan tertentu dapat memicu orang dengan kondisi tertentu, menyebabkan pusing setelah makan. Misalnya, penderita penyakit Ménière harus menghindari makanan asin karena garam dapat meningkatkan tekanan di telinga bagian dalam, memperburuk pusing.
Cara Mengatasinya Pusing Setelah Makan
Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi agar tidak mengalami pusing usai makan. Adapun caranya yakni sebagai berkut:
- Minum air yang cukup sebelum dan selama makan
- Membatasi atau menghindari kafein, alkohol, atau natrium
- Makan makanan kecil setiap tiga jam
- Makanan harus terdiri dari porsi protein, lemak, dan karbohidrat berkualitas tinggi yang cukup
- Perhatikan gula darah usai makan jika menderita diabete
- Hindari karbohidrat olahan, seperti roti putih, nasi, dan minuman manis
- Pertahankan kontrol tekanan darah dan gula darah yang baik, sesuai dengan panduan penyedia layanan kesehatan Anda.
- Menyesuaikan tekanan darah atau obat diabetes
Demikian informasi mengenai penyebab pusing setelah makan dan cara mengatasinya yang mungkin belum banyak orang yang mengetahuinya. Semoga informasi ini bermanfaat.
Kontributor : Ulil Azmi