Suara.com - Semua orang pastinya sudah memiliki kebiasaan memakai sandal ketika berpergian kemana pun, bahkan saat di rumah saja.
Anda mungkin mengira pakai sandal di rumah bisa melindungi telapak kaki. Tapi faktanya, pakai sandal terus-menerus justru memiliki efek berbeda.
Setiap langkah yang dilakukan sambil menggunakan sandal justru akan membuat jari-jari kaki terus berusaha menjepit sandal yang dipakai.
"Jari kaki Anda dipaksa untuk mencengkeram sandal itu ketika digunakan dan mengangkatnya dalam setiap langkah," kata Christophe Champs, ahli penyakit kaki dan biomekanik dikutip dari Express.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus PMK, Pemkot Kediri Perpanjang Lockdown Pasar Hewan Dua Pekan ke Depan
Karena, tumit Anda tidak mungkin menepel terus-menerus pada sandal ketika melangkah. Champs pun menyarankan cukup mengenakan sandal sesekali saja.
Champs juga menyarankan lebih baik memakai sepatu ketika beraktivitas daripada sandal. Kondisi ini bisa menyebabkan jari kaki palu dan bunion.
1. Jari kaki palu
NHS mencatat bahwa jari kaki palu terjadi ketika satu atau kedua sendi jari kaki membungkuk atau mengarah ket atas secara tidak normal.
Selama tahap paling awal, jari-jari kaki yang terkena masih bisa diluruskan ketika tekanan diterapkan.
Baca Juga: Virus Corona Covid-19 Bisa Berdampak Buruk pada Penyakit Parkinson, Ini Tandanya!
Seiring berjalannya waktu, jari kaki bisa menjadi bengkok dan kaku secara permanen, jagung dan kapalan bisa terbentuk yang bisa menjadi sangat menyakitkan.
2. Bunion
Bunion adalah benjolan tulang yang terbentuk di sisi kaki. Tetapi operasi satu-satuanya cara untuk mengatasi kondisi tersebut.
Jika terasa sakit, Anda disarankan untuk mengonsumsi obat penghilang rasa sakit dan menggunakan kompres es pada bunion hingga lima menit setiap kali.
Champs memperingatkan bahwa memakai sandal terus-menerus juga dapat menyebabkan kulit keras berkembang di bawah bola kaki Anda.