Suara.com - Banyak orang terbiasa memakai jam tangan ketika beraktivitas untuk sekadar aksesoris atau memang pengingat agar tepat waktu.
Kebiasaan pakai jam tangan mungkin dipandang hal yang normal dan aman saja. Tapi faktanya, pakai jam tangan terus-menerus setiap hari juga bisa berdampak buruk.
Berikut ini dilansir dari Bright Side, dampak buruk memakai jam tangan setiap hari.
1. Nyeri pergelangan tangan
Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus PMK, Pemkot Kediri Perpanjang Lockdown Pasar Hewan Dua Pekan ke Depan
Jika Anda tidak pernah melepas jam tangan, tekanan terus-menerus pada saraf di pergelangan tangan dapat menyebabkan sensasi nyeri. Jika jam tangan Anda terlalu besar dan berat, serta Anda memakainya terlalu ketat dapat menyebabkan kerusakan saraf.
Jika Anda merasakan mati rasa atau kesemutan di pergelangan tangan Anda, cobalah untuk menyesuaikan dan mengendurkan tali jam tangan atau istirahat sejenak dari mengenakan jam tangan Anda.
2. Carpal tunel syndrome
Jika Anda terus mengabaikan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh penggunaan jam tangan sepanjang waktu. Hal ini dapat menyebabkan konsekuensi yang tidak menyenangkan, seperti carpal tunel syndrome.
Kondisi ini disebabkan oleh tekanan saraf yang terus-menerus dan dapat membuat Anda merasakan nyeri dan kelemahan terus-menerus di tangan, bahkan setelah tidak memakai jam tangan.
Baca Juga: Blak-blakan! Kiwil Ngaku Berhubungan Seks 3-4 Kali Sehari, Termasuk Hiperseks?
3. Bekas pada pergelangan tangan
Pakai jam tangan juga menekan kulit dan akan meninggalkan bekas yang gatal. Jika bekas tekanan jam tangan pada kulit itu hilang, maka tidak jadi masalah.
Tapi, bekas merah yang menetap pada kulit selama beberapa waktu itu mungkin merupakan tanda bahwa Anda mengenakan jam tangan terlalu ketat. Jika Anda tidak mengendurkan tali jam atau memberi kulit Anda kesempatan untuk bernapas, hal itu dapat menyebabkan iritasi dan ruam jangka panjang.
4. Kram otot
Jika Anda memakai jam tangan favorit Anda 24/7, kompresi terus-menerus dari tali jam dapat membatasi sirkulasi darah yang menyebabkan mati rasa.
Pada gilirannya, kurangnya aliran darah bisa menyebabkan kram otot yang menyakitkan dan bahkan memengaruhi kinerja Anda.