2. Menanggapi sesuai dengan kebutuhan emosional mereka
Untuk menghadapi anak yang tantrum, Anda harus mengetahui pemicu tantrum pada anak Anda. Anda juga perlu mengetahui bagaimana perasaan anak Anda dan apa yang membuat mereka merasa seperti itu. Mereka mungkin berteriak dan menjerit ketika mereka merasa frustrasi, tetapi mereka mungkin juga melakukannya ketika mereka tertekan.
Jika anak Anda tertekan karena kehilangan mainan berharga, misalnya, tidak masuk akal untuk menggunakan teknik yang sama seperti saat mereka menolak memakai sepatu.
3. Tawarkan alternatif
Jika anak Anda kesal karena tidak dapat memiliki sesuatu, cobalah menawarkan alternatif yang dapat diterima. Misalnya, jika mereka tidak mengizinkan makan permen, mungkin mereka bisa memilih antara apel atau pisang. Jika mereka tidak menginginkan alternatif yang Anda tawarkan, terimalah ini sebagai jawaban mereka, daripada terus menawarkan lebih banyak alternatif.
4. Beri mereka ruang untuk menenangkan diri
Jika anak Anda mencapai titik di mana mereka menangis dan menjerit, mereka mungkin membutuhkan ruang untuk menenangkan diri sebelum Anda dapat mencoba dan mengatasi apa pun yang menyebabkan kesusahan mereka.
Memberi ruang kepada anak bukan berarti mengabaikannya. Jadi, pastikan untuk menjelaskan dalam beberapa kata bahwa Anda memberi mereka waktu untuk menenangkan diri, jangan berpaling dan sama sekali tidak menanggapi. Ini berguna untuk menghindari kesalahpahaman mereka atau menjadi cemas karena Anda tidak mendengarkan mereka.
5. Gunakan nada yang tenang
Baca Juga: 7 Hal yang Bisa Dilakukan Orangtua untuk Mengatasi Anak Tantrum
Usahakan selalu menggunakan nada yang tenang dan batasi jumlah kata yang Anda gunakan saat Anda berbicara atau mencoba menenangkan anak Anda saat tantrum. Anda dapat bersikap tegas tanpa meninggikan suara Anda dan menjaga emosi Anda dapat membantu mencegah tantrum anak yang semakin meningkat.