Suara.com - Anda mungkin merasa lelah dan frustrasi ketika anak Anda tantrum, tetapi tantrum biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Anak-anak, terutama balita, mengalami tantrum sebagai bagian dari perkembangan normal mereka. Anak-anak sering mengalami tantrum pada saat mereka memasuki prasekolah, sekitar usia 4 tahun. Lantas, bagaimana cara menghadapi anak tantrum?
Diketahui, tantrum adalah ketika seorang anak memiliki ledakan kemarahan dan frustrasi yang tidak direncanakan. Tantrum bisa berupa fisik, verbal, atau keduanya. Anak Anda mungkin bertingkah, mengganggu, dan umumnya menunjukkan perilaku yang tidak menyenangkan. Karenanya, banyak orangtua yang kewalahan menghadapi anak tantrum.
Umumnya anak-anak bertingkah demikian ini karena sedang membutuhkan atau menginginkan sesuatu yang tidak dapat mereka ungkapkan melalui kata-kata.
Tantrum seringkali tidak proporsional dengan keadaan. Anak-anak bisa bereaksi sangat kuat akan situasi ringan. Misalnya, Anda dapat memberi tahu anak Anda untuk menyimpan mainan atau menolak permintaan hadiahnya. Hal ini dapat menyebabkan meronta-ronta, berteriak, dan memukul.
Baca Juga: 7 Hal yang Bisa Dilakukan Orangtua untuk Mengatasi Anak Tantrum
Cara Mengahadapi Anak Tantrum
Sangat penting bagi anak-anak untuk mengalami frustrasi pada waktu-waktu tertentu, sehingga mereka dapat mulai belajar bagaimana mengelola perasaan mereka ketika segala sesuatunya tidak berjalan seperti yang mereka harapkan, dan membangun ketahanan.
Lantas, bagaimana cara menghadapi anak tantrum? Mari simak penjelasannya di bawah ini yang dihimpun dari berbagai sumber.
1. Cobalah untuk memahami
Salah satu langkah paling penting untuk mengurangi tantrum adalah mencoba dan memahami mengapa anak Anda kesal. Perlakukan setiap amukan sebagai insiden terpisah daripada pengulangan perilaku yang sama. Anak-anak dapat mengalami tantrum karena mereka lapar, cemas, atau marah, dan semakin Anda memahami mengapa tantrum terjadi, semakin besar peluang Anda untuk menemukan solusi.
Baca Juga: Viral Cuitan Warganet tentang Anak Tantrum Mengganggu Publik, Dokter Residen: Pasang Earphone!
Jika penyebabnya tidak segera jelas, Anda mungkin perlu menggali lebih dalam. Apa yang terjadi sesaat sebelum tantrum? Apakah ada hal lain yang terjadi pada hari sebelumnya yang mungkin membuat anak Anda tantrum.
2. Menanggapi sesuai dengan kebutuhan emosional mereka
Untuk menghadapi anak yang tantrum, Anda harus mengetahui pemicu tantrum pada anak Anda. Anda juga perlu mengetahui bagaimana perasaan anak Anda dan apa yang membuat mereka merasa seperti itu. Mereka mungkin berteriak dan menjerit ketika mereka merasa frustrasi, tetapi mereka mungkin juga melakukannya ketika mereka tertekan.
Jika anak Anda tertekan karena kehilangan mainan berharga, misalnya, tidak masuk akal untuk menggunakan teknik yang sama seperti saat mereka menolak memakai sepatu.
3. Tawarkan alternatif
Jika anak Anda kesal karena tidak dapat memiliki sesuatu, cobalah menawarkan alternatif yang dapat diterima. Misalnya, jika mereka tidak mengizinkan makan permen, mungkin mereka bisa memilih antara apel atau pisang. Jika mereka tidak menginginkan alternatif yang Anda tawarkan, terimalah ini sebagai jawaban mereka, daripada terus menawarkan lebih banyak alternatif.
4. Beri mereka ruang untuk menenangkan diri
Jika anak Anda mencapai titik di mana mereka menangis dan menjerit, mereka mungkin membutuhkan ruang untuk menenangkan diri sebelum Anda dapat mencoba dan mengatasi apa pun yang menyebabkan kesusahan mereka.
Memberi ruang kepada anak bukan berarti mengabaikannya. Jadi, pastikan untuk menjelaskan dalam beberapa kata bahwa Anda memberi mereka waktu untuk menenangkan diri, jangan berpaling dan sama sekali tidak menanggapi. Ini berguna untuk menghindari kesalahpahaman mereka atau menjadi cemas karena Anda tidak mendengarkan mereka.
5. Gunakan nada yang tenang
Usahakan selalu menggunakan nada yang tenang dan batasi jumlah kata yang Anda gunakan saat Anda berbicara atau mencoba menenangkan anak Anda saat tantrum. Anda dapat bersikap tegas tanpa meninggikan suara Anda dan menjaga emosi Anda dapat membantu mencegah tantrum anak yang semakin meningkat.
Nah demikian ulasan mengenai cara menghadapi anak tantrum yang penting diketahui para ibu dan ayah. Semoga informasi ini membantu.
Kontributor : Ulil Azmi