Suara.com - Hari Keluarga Nasional akan diperingati pada tanggal 29 Juni mendatang. Momen ini menurut psikolog bisa menjadi pengingat betapa pentingnya peran keluarga bagi tumbuh kembang anak.
"Harganas bisa menjadi momentum pengingat betapa pentingnya peranan keluarga dalam proses bertumbuh dan berkembang seorang anak," kata psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo, dilansir ANTARA.
Dia menjelaskan bahwa keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal seorang anak sejak dirinya lahir. Selain itu, keluarga juga tempat pertama untuk anak mempersiapkan bekal yang dia perlukan untuk kehidupannya kelak.
"Di dalam keluarga, anak akan belajar berinteraksi, belajar menjadi mandiri dan juga akan memperoleh resiliensi atau karakter ketangguhan serta banyak hal yang lainnya," katanya.
Baca Juga: Warga Padang Kehilangan Uang Rp 1 Miliar Lebih, Ikuti Link Pesan WhatsApp Lalu Rekening Terkuras
Vera Itabiliana Hadiwidjojo juga menambahkan bahwa Harganas menjadi pengingat bagi orang tua untuk terus mengembangkan dirinya, untuk menjadi bekal dalam menciptakan keluarga yang dibutuhkan oleh anak.
"Harganas juga bisa menjadi momentum mengoptimalkan pola asuh. Meskipun sebetulnya pola asuh harus selalu dioptimalkan setiap saat ada kesempatan bagi orang tua untuk belajar hal baru tentang pengasuhan anak," katanya.
Sementara itu, terkait pola asuh, dia juga mengatakan bahwa orang tua perlu mengenali tahap perkembangan anak sesuai usianya.
"Kenali stimulasi apa yang dibutuhkan anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Ciptakan keluarga menjadi tempat yang selalu mencintai dan menerima anak apa adanya. Dengan demikian, akan mendukung upaya untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak," katanya.
Dia juga menambahkan bahwa orang tua perlu mengenali kebutuhan anak, sesuai dengan tahap perkembangannya dan bersikap peka dalam memberikan respons pada saat anak membutuhkannya.
Baca Juga: Di Usia 50 Tahun, Putri Martha Louise dari Norwegia Dilamar Sang Kekasih
"Yang juga tidak kalah penting adalah bagaimana menciptakan keluarga yang harmonis serta jangan membandingkan anak. Selain itu yang juga perlu diperhatikan adalah orang tua perlu menghindari bertengkar di depan anak," katanya.