Hobi Makan Daging, Waspadai Alami Masalah Penglihatan

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 09 Juni 2022 | 18:00 WIB
Hobi Makan Daging, Waspadai Alami Masalah Penglihatan
Ilustrasi daging merah (pixabay) / tomwieden.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi mereka yang suka makan daging, sebaiknya mulai wasdapa dengan risiko masalah penglihatan. Hal itu terungkap dalam sebuah stud terbaru.

Meski daging jelas merupakan sumber protein terbaik bagi tubuh, tapi asupan itu dapat mendatangkan malapetaka jika dikonsumsi dengan cara yang salah. Kualitas daging dan durasi memasak adalah dua faktor penting yang harus diperhatikan oleh setiap pemakan daging yang membaca ini.

Dilansir dari Times of India, studi yang dilakukan peneliti dari Flinders University, Australia, menemukan bahwa kotoran kucing dan daging mentah bisa menjadi pembawa Toxoplasma gondii, parasit yang bisa menyebabkan hilangnya penglihatan. Jaringan parut retina akibat parasit ini terlihat pada setiap 1 dari 150 orang Australia, demikian temuan studi tersebut.

Tim peneliti menganalisis foto retina lebih dari 5.000 peserta di Australia Barat. Di antara 5.000 orang, mereka menemukan prevalensi toksoplasmosis okular pada 1 per 149 orang.

Baca Juga: Tradisi Mepatung Daging Babi Menjelang Galungan, Urunan dari Warga Untuk Warga

Ilustrasi mata (Unsplash/Amanda Dalbjörn)
Ilustrasi mata (Unsplash/Amanda Dalbjörn)

Infeksi yang disebabkan oleh Toksoplasma mempengaruhi penglihatan manusia. Parasit ini juga ditularkan dari ibu hamil ke anak.

Gejala umum dari infeksi parasit adalah: demam, pembengkakan kelenjar, nyeri pada otot, sakit kepala, eye floaters, pembengkakan pada hati atau limpa. Dalam kasus yang parah dapat menyerang organ utama tubuh.

Trichinella adalah parasit yang terdapat pada hewan liar seperti produk beruang dan babi. Parasit ini mudah masuk ke dalam tubuh manusia jika orang tersebut mengkonsumsi daging hewan yang terinfeksi atau kurang matang.
Taenia saginata, Taenia solium, dan Taenia asiatica adalah cacing pita yang terlihat pada manusia setelah mengkonsumsi daging sapi dan babi mentah.

Seseorang juga bisa mendapatkan E.coli, giardia, cacing pipih, cacing kremi, dan ascaris saat mengonsumsi daging yang kurang matang.

Sementara studi penelitian hanya didasarkan pada kucing, ini membutuhkan perhatian terhadap konsumsi daging dengan cara yang benar.

Baca Juga: Lebaran Telah Berlalu, Harga Daging Sapi di Pasar Slipi Masih Rp150 Ribu Per Kilogram

Badan dan organisasi kesehatan selalu memperingatkan agar tidak mengonsumsi daging mentah atau setengah matang karena sering kali merupakan pembawa bakteri berbahaya seperti Salmonella, Listeria, Campylobacter dan E. coli yang terkenal menyebabkan keracunan makanan.

Meskipun diklaim bahwa daging mentah menawarkan beberapa enzim yang terdegradasi saat dimasak, kerugian yang terkait dengan makan daging mentah melebihi keuntungannya.

Cara terbaik untuk menghindari tertular patogen adalah membuatnya segar, membersihkannya dengan benar, dan memasaknya dengan baik.

Meskipun beberapa orang menyukai daging setengah matang, dalam proses ini ada kemungkinan kecil kuman tetap kuat. Oleh karena itu untuk menghindari bahaya mikroba ini, yang memiliki risiko lebih besar untuk menularkan ke manusia dan hewan lain, disarankan untuk makan daging yang dimasak dengan benar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI