Suara.com - Pemerintah memastikan anggaran untuk belanja vaksin produksi dalam negeri masih cukup untuk memenuhi kebutuhan negara.
Dilansir ANTARA, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menyebut saat ini, Kementerian Kesehatan RI masih memiliki anggaran Rp 1,3 triliun untuk kebutuhan belanja vaksin Covid-19.
"Terus terang anggaran yang digunakan untuk pembelian vaksin dalam negeri masih ada untuk 2022 ini. Akan kami serap sebesar Rp1,3 triliun," kata Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono, dalam konferensi pers Kick Off Uji Klinik Fase 3 Vaksin BUMN, Kamis (9/6/2022).
Menurut Dante angka vaksinasi COVID-19 di Indonesia sudah sangat tinggi, mencapai 400 juta lebih suntikan.
Baca Juga: Kemenkes: Kenaikan Kasus Covid-19 Indonesia 31 Persen Masih Wajar dan Terkendali
"Tapi kita tidak tahu kapan pandemi selesai," katanya.
Meski Dante memastikan situasi pandemi Covid-19 masih terkendali. Hal ini dibuktikan dengan pengukuran epidemiolog terhadap sejumlah indikator kasus yang sangat rendah, seperti angka kematian, penularan, keterisian rumah sakit, dan vaksinasi.
Pelandaian pandemi COVID-19 di Indonesia, kata Dante, juga didukung dengan hasil sero survei untuk mengukur kadar antibodi masyarakat Indonesia terhadap risiko penularan SAR-CoV-2 penyebab COVID-19 yang saat ini tinggi atau berkisar 99,2 persen.
"Kenapa kita bagus angkanya, karena sero survei menunjukkan antibodi masyarakat Indonesia tinggi," ujarnya.
Meski situasi pandemi mengalami penurunan angka kasus yang signifikan, tapi pemerintah belum mengetahui kapan antibodi masyarakat akan turun.
"Penurunan antibodi masyarakat ini akan dibarengi dengan pemberian booster (suntikan vaksin dosis ketiga). Salah satu alternatif booster tersebut adalah vaksin yang diproduksi BUMN," katanya.
Dante mengatakan Kemenkes akan kembali mengevaluasi kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap vaksin COVID-19.
"Selanjutnya akan kita evaluasi. Setelah kecukupan dalam negeri, BUMN akan ekspor (vaksin) ke tempat-tempat yang diperlukan," katanya.