Suara.com - Penyakit tidak menular (PTM) masih menjadi ancaman dunia (global threat) yang berperan utama sebagai penyebab kematian terbanyak di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Salah satunya adalah penyakit kardiovaskular seperti jantung koroner atau jantung iskemik.
Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan lebih dari 17 juta orang di dunia mengidap penyakit jantung dan pembuluh darah.
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018, angka penderita penyakit jantung dan pembuluh darah semakin meningkat dari tahun ke tahun. Setidaknya, 15 dari 1000 orang, atau sekitar 2.784.064 individu di Indonesia menderita penyakit jantung.
Untuk itu, Dewan Penasihat Nutrisi Herbalife Nutrition Dr. Rimbawan mengungkap pentingnya untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit jantung, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga untuk orang-orang di sekitar kita.
Baca Juga: Tidak Banyak yang Tahu, Berikut 5 Manfaat Talas!
"Menurunkan beban penyakit kardiovaskular di Indonesia tidak hanya tugas salah satu pihak, namun peran semua lapisan masyarakat. Sudah waktunya untuk kita berkomitmen untuk bersama-sama menurunkan insidensi dan beban penyakit kardiovaskular dimulai dari langkah yang sederhana," jelasnya dalam Nutrition Talk, Kamis (9/6/2022).
Dr. Rimbawan mengatakan bahwa peningkatan angka penyakit tidak menular menjadi tinggi di Indonesia. Faktor yang menjadi pemicu adalah konsumsi makanan yang tinggi lemak dan kurangnya aktivitas fisik.
Orang yang tidak aktif hampir dua kali lebih mungkin terkena penyakit jantung daripada mereka yang lebih aktif. Fakta tersebut menunjukkan betapa pentingnya olahraga untuk mencegah penyakit kardiovaskular.
Dengan cara mengatur pola hidup seperti berolahraga dan makanan yang sehat, akan memberikan dampak yang cepat untuk tubuh Anda. Bahkan dengan mencoba melakukan program olahraga kardio selama dua minggu, latihan akan lebih mudah dan tidak membuat mengganggu aktivitas sehari-hari Anda.
Seperti halnya mengatur pola makanan dalam jumlah sesuai kebutuhan tubuh, menerapkan gizi yang seimbang dalam setiap menu makanan yang kita konsumsi seperti memperbanyak konsumsi buah dan sayur disertai penurunan konsumsi daging, konsumsi protein bermutu tinggi, serta tetap penuhi kebutuhan cairan dengan konsumsi cairan setara 8 gelas air.
Baca Juga: Bukan Cuma Nyeri Dada, Ini Gejala-gejala Penyakit Jantung Lainnya yang Perlu Anda Waspadai
Selain itu, kita juga perlu meperhatikan asupan beberapa vitamin dan mineral yang berperan dalam imunitas tubuh khususnya vit A, vit C, vit D, vit B6, vit B12, folat, Se, Zn , Cu dan Fe.
"Aktivitas fisik dikategorikan cukup apabila seseorang melakukan aktivitas fisik selama 30 menit setiap hari atau minimal 3-5 hari dalam seminggu," ujar dia lagi
Orang yang melakukan aktivitas fisik aktif selama 7 jam dalam 1 minggu mempunyai risiko 40% lebih rendah mengalami kematian dini dibandingkan mereka yang melakukan aktivitas fisik kurang dari 30 menit seminggu.
Banyak sekali penurunan risiko penyakit jika seseorang melakukan sedikitnya 2,5 jam senam aerobik yang sedang secara intensif (moderate-intensity aerobic physical activity) setiap minggu.
Jadi, lanjut Dr. Rimbawan, selain mengatur pola makan dengan nutrisi yang seimbang, lakukanlah hobi yang bermanfaat bagi jantung dan kesehatan. Bisa dengan berjalan, berlari, bersepeda, menari, berenang, dan apa pun yang membuat detak jantung Anda meningkat.
"Semua itu dapat berdampak positif pada kesehatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan Anda sekarang dan di masa mendatang,” tutup dia.