Peneliti Sebut Posisi Tidur yang Buruk Bisa Picu Penyakit Saraf Motorik

Kamis, 09 Juni 2022 | 15:13 WIB
Peneliti Sebut Posisi Tidur yang Buruk Bisa Picu Penyakit Saraf Motorik
Ilustrasi posisi tidur (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Terkadang, protein yang menggumpal saat prosesnya salah ini bisa bisa memecah dan membuat benih yang menyebar ke seluruh otak untuk membentuk kelompok baru.

Studi tersebut memeriksa tikus yang dimodifikasi secara genetik untuk menentukan apakah menghilangkan atau memperlambat penyebaran protein limbah dan benihnya dapat memperlambat atau menghentikan perkembangan penyakit.

Para peneliti menemukan bahwa tikus yang terpapar protein dan terlibat dalam ALS menunjukkan gejala klasik penyakit, termasuk atrofi otak.

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan pembersihan limbah glymphatic yang lebih buruk. Sistem glymphatic umumnya non-responsif saat kita terjaga dan malah aktif saat kita tidur.

Padahal kualitas tidur menurun seiring bertambahnya usia, sementara risiko penyakit neurodegeneratif, termasuk ALS akan meningkat.

Penelitian menyoroti bahwa posisi tidur dapat memengaruhi pembersihan glymphatic. Adapun posisi tidur yang direkomendasikan termasuk posisi lateral (tidur samping), dibandingkan dengan posisi terlentang (belakang) atau tengkurap (berbaring depan).

Faktor gaya hidup juga dapat mendukung fungsi glymphatic, seperti konsumsi asam lemak omega-3 yang telah dianggap bermanfaat bagi kesehata tubuh dan mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI