Dokter Ungkap Gejala Khas Cacar Monyet, Muncul Lesi di Telapak Kaki dan Telapak Tangan

Risna Halidi Suara.Com
Kamis, 09 Juni 2022 | 14:47 WIB
Dokter Ungkap Gejala Khas Cacar Monyet, Muncul Lesi di Telapak Kaki dan Telapak Tangan
Telapak tangan pasien kasus cacar monyet dari Lodja, sebuah kota di dalam Zona Kesehatan Katako-Kombe, terlihat selama penyelidikan kesehatan di Republik Demokratik Kongo pada 1997. [ANTARA/Brian W.J. Mahy/CDC/HO via Reuters/rwa/djo]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekilas, gejala cacar monyet hampir sama dengan penyakit yang disebabkan virus lainnya seperti campak, rubella, dan flu Singapura. Keempat penyakit tersebut diketahui sama-sama menyebabkan demam tinggi dan ruam merah di  tubuh.

Tapi ternyata, ada ciri dasar yang bisa menentukan apakah seseorang menderita cacar monyet atau bukan. Hal itu dijelaskan oleh Ahli Infeksi dan Penyakit Tropis Anak dr Irma Rezky Ratu, SpA(K).

Berbicara dalam acara Instagram Live Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) beberapa waktu lalu, dr. Irma menyebut salah satu gejala khas cacar monyet adalah munculnya lesi atau bentol berisi cairan nanah di telapak tangan dan telapak kaki.

"Cacar monyet itu lesinya muncul di telapak tangan dan telapak kaki. Cacar air lesinya tidak ada di area tersebut," kata dr. Irma dalam sesi diskusi di Instagram @idai_ig, Selasa (7/6) lalu.

Baca Juga: Banyak Pengusaha Hotel di Bali Keluhkan Sulitnya Dapat Pinjaman Bank

Selain itu, jika dibandingkan dengan cacar air, kasus ruam dan lesi pada pasien cacar monyet tidak begitu banyak di area badan. Sementara ruam cacar air dominan terjadi di area tengah tubuh seperti di dada, perut, atau punggung belakang.

Kata dr. Irma, hal itu juga yang menjadi pembeda antara sakit cacar monyet dengan cacar air.

Dalam acara yang sama, Dokter Spesialis Anak Konsultan, dr. I Made Gede Dwi Lingga menyebut bagaimana gejala umum cacar monyet juga dapat membuat bingung karena serupa dengan penyakit lainnya seperti campak, rubella, dan flu Singapura.

"Kita di Indonesia mengenal beberapa penyakit yang menyebabkan demam dan ruam seperti cacar monyet. Tapi sehari-hari kita juga hadapi penyakit lain yang mirip dan membuat bingung apakah ini cacar monyet atau bukan," kata dr. Dwi Lingga.

Untuk penyakit campak misalnya, deman akan dibarengi ruam di sekujur tubuh dan sebabkan gejala khas campak lain seperti mata merah belekan serta batuk dan pilek.

Baca Juga: Kasus COVID-19 Perlahan Meningkat, Satgas COVID-19 Minta Masyarakat Waspada

"Perkembangan ruam juga tidak seperti cacar monyet atau monkeypox. Ada bentolan tapi tidak ada bentukan air atau nanahnya. Kalau monkeypox, perkembangannya seperti itu (bernanah)."

Sementara demam dan ruam yang disebabkan oleh rubella memiliki kekhasan berupa pembesaran kelenjar di tubuh. Perkembangan ruam akibat rubella juga tidak akan menyebabkan nanah dan lesi atau keropeng.

"Nah, bagaimana dengan flu Singapura? Penyakit ini lesinya bisa ada di telapak tangan. Tapi walau lesi flu Singapura bisa ada cairannya, tapi tidak menjadi keropeng seperti yang terjadi pada penyakit cacar monyet," terang dr. Dwi Lingga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI