Studi: Keseringan Makan Ikan Berisiko Alami Kanker Kulit Mematikan, Kok Bisa?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 09 Juni 2022 | 14:18 WIB
Studi: Keseringan Makan Ikan Berisiko Alami Kanker Kulit Mematikan, Kok Bisa?
Ilustrasi ibu hamil makan ikan [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama ini ikan dikenal sebagai hidangan penuh nutrisi yang baik bagi kesehatan. Tapi, menurut sebuah studi tersbaru, makan ikan secara teratur meningkatkan risiko kanker kulit.

Dilansir dari The SUN, mereka menemukan mereka yang mengonsumsi 43 gram ikan setiap hari - kira-kira dua porsi mingguan - 22 persen lebih mungkin untuk mengembangkan penyakit daripada mereka yang jarang makan.

Para ilmuwan berpikir polutan yang ditemukan dalam makanan laut bisa berada di balik mata rantai tersebut.

NHS mengatakan diet sehat harus mencakup dua porsi 140g ikan berminyak (salmon, sarden atau trout) setiap minggu. Para ahli lain mengatakan tidak perlu berhenti memakannya, meskipun ada temuan yang mengkhawatirkan.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Causes & Control, mengamati asupan 491.367 orang dewasa.

ilustras ikan salmon (Pixabay/picjumbo_com).
ilustras ikan salmon (Pixabay/picjumbo_com).

Peneliti utama Eunyoung Cho, dari Brown University di AS, mengatakan: “Temuan kami telah mengidentifikasi hubungan yang memerlukan penyelidikan lebih lanjut.

“Kami berspekulasi bahwa temuan kami mungkin dapat dikaitkan dengan kontaminan pada ikan, seperti bifenil poliklorin, dioksin, arsenik, dan merkuri.

"Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa asupan ikan yang lebih tinggi dikaitkan dengan tingkat kontaminan yang lebih tinggi di dalam tubuh dan telah mengidentifikasi hubungan antara kontaminan ini dan risiko kanker kulit yang lebih tinggi."

Sekitar 16.200 orang didiagnosis dengan melanoma setiap tahun di Inggris, menjadikannya kanker paling umum kelima. Mengomentari penelitian tersebut, para ahli Inggris mengatakan tidak ada alasan bagi orang untuk mengubah pola makan mereka.

Baca Juga: Obat Terapi Hormonal Dosis Tinggi Punya Efek Samping Berbahaya, Apa Itu?

Dr Michael Jones, dari Institute of Cancer Research, London, mengatakan: "Para penulis menemukan asupan yang lebih tinggi dari ikan dan tuna yang tidak digoreng dikaitkan dengan melanoma.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI