Suara.com - Ketua Satgas Ikatan Dokter Indonesia, Profesor Zubairi Djoerban menanggapi viral begadang dapat menyebabkan koma hingga kematian. Kata Profesor Zubairi, jika hanya dilakukan seperlunya, begadang tidak akan menyebabkan kematian.
Menurutnya, bedagang sering diperlukan dalam kondisi tertentu seperti mengejar target belajar, mengerjakan tugas dan lain sebagainya.
"Itu diperbolehkan saja tapi tetap harus istirahat yang cukup setelahnya," jelas Profesor Zubairi melalui konten Instagram pribadinya dikutip Suara.com, Kamis (9/6/2022).
Jika target belajar dan tugas sudah selesai, maka disarankan kembali cukupi waktu tidur di malam hari. Apalagi ada beberapa waktu minimal tidur untuk usia tertentu.
Baca Juga: Hits Health: Kena Stroke Gara-Gara Begadang hingga Ruben Onsu Dirawat di ICU
"Istirahat berdasarkan usia itu berbeda, seperti halnya saya yang berusia lansia cukup 5 hingga 6 jam. Sedangkan pada usia remaja memerlukan waktu lebih banyak seperti untuk 19 tahun dibutuhkan 8 hingga 10 jam untuk perharinya," tutur Profesor Zubairi.
Selain memerhatikan waktu tidur, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu juga ingatkan pentingnya hidup sehat, terlebih saat lebih sering begadang.
"Silahkan saja begadang untuk yang memiliki keperluan lainnya, namun perlu diingat untuk tetap memperhatikan asupan nutrisi hidup sehat, seperti olahraga, makan sayur, makan buah, sesekali begadang boleh, sering sering jangan," tutupnya.
Sementara itu, mengutip Hello Sehat ada beberapa cara bisa digunakan agar tetap sehat saat begadang, seperti menabung tidur sebelum begadang, bisa meluangkan 15 hingga 20 menit di siang hari unik tidur siang, sebelum begadang.
Bisa juga dengan menyalakan lampu tidur yang lebih terang, karena akan punya dampak pada efek internal tubuh khususnya lebih kuat memengaruhi kesegaran dan konsentrasi.
Baca Juga: Tak Cairkan Uang Kematian Senilai Rp270 Juta, Perusahaan Asuransi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya