Suara.com - Cacar monyet tengah menjadi wabah baru yang menyita perhatian dunia. Penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox tersebut diketahui tengah menyebar di benua Afrika, Eropa, dan tercatat telah terjadi di Singapura.
Meski tak semengerikan infeksi Covid-19 yang disebabkan virus corona baru, namun penyakit tersebut tetap menimbulkan kekhawatiran masyarakat.
Dalam siaran langsung di media sosial Instagram Ikatan Dokter Anak Indonesia beberapa waktu lalu, Ahli Infeksi dan Penyakit Tropis Anak - dr. Irma Rezky Ratu menjelaskan bahwa ada kasus cacar monyet yang ekstrem.
Tak hanya menyebabkan lesi atau luka borok yang parah, dr. Irma menyebut, ada juga kasus cacar monyet yang menyebabkan pasiennya meninggal dunia.
Baca Juga: Dalam Kondisi Ekstrem, Cacar Monyet Bisa Sebabkan Radang Paru dan Buta
"Jadi jika kita membahas cacar monyet, virus penyebabnya itu ada dua jenis, ada yang berasal dari Afrika Barat dan Afrika Tengah. Nah, yang mematikan itu jenis virus cacar monyet dari Afrika Tengah," kata dr. Irma di Live Instagram @idai_ig, Selasa (7/6/2022) lalu.
Lebih lanjut dr. Irma menyebut, case fatality rate infeksi virus monkeypox yang berasal dari Afrika Tengah cukup tinggi. Meski demikian, baik virus yang berasal daei Afrika Barat maupun Afrika Tengah, memiliki gejala yang serupa.
"Kalau bicara gejala, baik virus dari Afrika Barat maupun Afrika Tengah, keduanya punya gejala klinis yang sama. Jadi, penilaian laboratorium saja yang bisa membedakan jenis virusnya," katanya.
Ia melanjutkan, sampai saat ini kasus kematian akibat cacar monyet hanya terjadi di negara endemik. Artinya, meski ada laporan kasus infeksi dari negara non-endemik, namun hingga saat ini tidak ada laporan kematian yang tercatat.
Selain sebabkan kematian, cacar monyet dalam kasus ekstrem juga bisa menyebabkan cacat permanen, kebutaan hingga radang paru.
Baca Juga: Bank Mandiri Catat Nilai Restrukturisasi Kredit Dampak Covid-19 Terus Menurun
"Lesi cacar monyet itu bisa muncul di area mata. Kalau itu terjadi, bisa sebabkan radang kornea hingga akhirnya kebutaan. cacar monyet juga bisa menyebabkan infeksi bakteri sekunder, mukosa kulit terganggu. Bahkan, pada kasus tertentu cacar monyet juga menyebabkan radang paru."