Suara.com - Terapi hormonal disebut-sebut sebagai pengobatan paling efektif dan canggih untuk menyembuhkan kanker. Tapi, pengobatan kanker ini memiliki efek samping tersendiri.
Pada ahli kesehatan telah memperingatkan orang-orang untuk waspada terhadap terapi karena obat hormonal dosis tinggi dapat meningkatkan risiko meningioma, tumor otak jinak yang paling umum, terutama pada wanita.
Meningioma sebagian besar merupakan tumor otak non-kanker yang timbul di lapisan jaringan (meninges), yang mengelilingi dan melindungi otak serta sumsum tulang belakang.
Meskipun sebagian besar meningioma jinak, tumor ini dapat tumbuh perlahan hingga menjadi sangat besar, jika dibiarkan tidak diidentifikasi dan di beberapa lokasi organ, dapat sangat melumpuhkan dan menangancam jiwa.
Baca Juga: Jerawat Hormonal Tak Kunjung Membaik? Dokter Sarankan Konsumsi Suplemen Ini
Kelebihan Hormon Dapat Menyebabkan Tumor
Menurut ahli, dilansir The Health Site, kemungkinan pembentukan meningioma meningkat ketika dosis obat hormon tinggi, dan terapi berkepanjangan.
Semakin tinggi dosis, dan semakin lama obat diminum, semakin besar risiko meningioma. Namun, risikonya berkurang secara signifikan setelah pengobatan dihentikan.
Ahli Bedah Saraf dan Bedah Tulang Belakang dari Aakash Healthcare, Nagesh Chandra, menyoroti hubungan antara pertumbuhan meningioma dan perawatan hormonal, terutama penggunaan obat cyproterone acetate (CPA) dosis tinggi dan berkepanjangan.
Cyproterone acetate adalah steroid yang digunakan dalam kombinasi etinil estradiol untuk mengobati wanita dengan jerawat parah.
Baca Juga: Pil KB Non-Hormonal untuk Laki-laki Terbukti Efektif 99% Mencegah Kehamilan
Tetapi dua penelitian terbaru, yang diterbitkan dalam jurnal peer-review Scientific Reports dan The BMJ menunjukkan bahwa penggunaan obat tersebut dalam dosis tinggi dapat meningkatkan risiko tumor otak hingga tujuh kali lipat.
Terjadinya meningioma telah berhubungan dengan penggunaan cyproterone acetate, terutama yang dosis 25 mg per hari ke atas.