Suara.com - Sebuah studi baru yang terbit di Canadian Medical Association Journal menemukan bahwa remaja transgender dan non biner berada pada risiko besar untuk memiliki pemikiran atau mencoba bunuh diri.
Studi yang dipimpin oleh Universitas Ottawa dan terbit pada Senin (7/6/2022) menunjukkan bahwa lebih dari setengah remaja transgender mengatakan bahwa mereka secara serius mempertimbangkan untuk bunuh diri dalam 12 bulan sebelum survei.
Secara total, 14 persen remaja melaporkan bahwa mereka memiliki pemikiran bunuh diri dan 6,8 persen mengatakan mereka coba untuk bunuh diri.
Sementara remaja yang transgender lima kali lebih mungkin berpikiran bunuh diri dan 7,6 kali ]lebih mungkin mencoba bunuh diri.
Baca Juga: Tulis Pesan di Tanah untuk Istri Sebelum Bunuh Diri Ceburkan Diri ke Embung, Ini Isinya
"Ini sangat memprihatinkan. Walaupun stigmanya turun, meskipun kita melihat kemajuan sosial di daerah ini, tampaknya para remaja terus mengalami kesulitan," kata penulis studi Ian Colman, dilansir Global News.
Menurutnya, masa remaja bisa menjadi masa yang penuh gejolak, terutama bagi kelompok transgender muda, dan bahkan, mereka dapat mengandalkan dukungan dari orang-orang sekitarnya.
"Jika kita mencoba membantu mereka, itu tidak cukup, dan kita perlu berbuat lebih banyak untuk memberi ruang yang aman bagi para pemuda ini, karena mereka sedang melalui masa sulit," sambungnya.
Temuan penelitian ini sama dengan survei Quebec, yang hasilnya dirilis awal tahun. Temuan menyebut bahwa remaja yang dilaporkan termasuk dalam 'identitas gender lain' tiga kali lebih mungkin mengalami tanda kesehatan mental.
Baca Juga: Kebakaran Kos-kosan Batam Disebut karena Penghuni Bunuh Diri, Ini Kata Polisi