Suara.com - Tenaga kesehatan haji bakal menjadi salah satu garda terdepan untuk mengawal jemaah haji beribadah di Mekah. Heat stroke atau sengatan panas menjadi salah satu hal yang perlu diantisipasi jemaah haji.
Dilansir kemkes.go.id, petugas dan jemaah haji diminta untuk dapat mengenali tanda tanda heat stroke. Kepala Kantor Kesehatan Haji (KKHI) Mekah, Muhammad Imran, mengatakan petugas kesehatan jangan sampai kecolongan sehingga Jemaah masuk tahapan heat exhausted.
“Gejalanya seperti pusing, mual terutama pada saat aktivitas di luar ruangan,” ujar Imran pada rapat koordinasi tim PPIH Bidang Kesehatan, Kamis (26/5/2022)
Imran menarangkan ada kondisi sebelum orang dinyatakan mengalami heat stroke. Kondisi pertama yakni heat exhausted. Kondisi tersebut ditandai rasa sakit kepala, keringat berlebihan, kulit terlihat pucat, lembab, dan terasa dingin, nafas cepat, mual, dan nyeri otot.
Hal ini dapat diatasi dengan minum air yang cukup, mengganti elektrolit yang hilang, menyemprot tubuh dengan air dan beristirahat setidaknya 30 menit.
Kondisi lebih parah bisa terjadi saat orang mengalami heat stroke atau serangan panas. Kondisi paling berat terjadi pada tubuh akibat cuaca panas.
Hal ini karena tubuh tidak dapat mengontrol suhu badan. Biasanya terjadi peningkatan suhu badan dengan cepat hingga mencapai 41 derajat celcius dalam kurun waktu 10-15 menit. Tubuh sudah tidak dapat mengeluarkan keringat.
Heat stroke atau serangan panas dapat memperberat kondisi orang yang sedang sakit dan menyebabkan kematian. Imran menekankan upaya pencegahan untuk lebih gencar dilaksanakan.
“Petugas perlu memahami cara menyemprot air serta melarutkan dan waktu yang tepat untuk minum cairan elektrolit. Sementara untuk jemaah, selalu melengkapi diri dengan APD dan jangan tunggu haus untuk minum,” saran Imran.
Baca Juga: Jemaah Haji Diimbau Rutin Konsumsi Air Putih, Jangan Hanya Minum saat Haus
Pertolongan Pertama untuk Heat Stroke
Anda dapat melakukan upaya pendinginan suhu tubuh seseorang yang terkena heat stroke melalui beberapa cara berikut ini:
- Berendam di air dingin atau guyur badan dengan air dingin.
- Masuk ruangan ber-AC.
- Kompres es di seluruh tubuh, terutama leher, ketiak, dan selangkangan.
- Mengipasi seluruh tubuh.
- Basahkan selimut atau seprai dengan air dingin dan lapisi sekujur tubuh.
- Berikan air dingin tanpa kafein dan alkohol hanya jika ia sadar dan kondisinya memungkinkan.
- Apabila orang tersebut masih mengalami gejala heatstroke setelah proses pendinginan tubuh, terus ulangi upaya tersebut sampai suhu tubuh menurun.
- Apabila korban kehilangan kesadaran saat mengalami sengatan panas, buka jalur napasnya dan cek tanda-tanda vital, termasuk pernapasan dan denyut nadi.
Itu dia pengertian heat stroke dan gejalanya yang patut diwaspadai jemaah haji terutama yang berusia lansia.
Kontributor : Alan Aliarcham