Suara.com - Kasus cacar monyet meningkat di seluruh Amerika Serikat. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS melaporkan penyakit ini terutama mempengaruhi lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki.
Dilansir dari News Week, pembaruan oleh CDC menunjukkan 31 kasus yang dikonfirmasi di AS pada hari Senin.
"Tidak jelas bagaimana orang terkena cacar monyet, tetapi data awal menunjukkan bahwa gay, biseksual, dan laki-laki lain yang berhubungan seks dengan laki-laki merupakan kasus yang tinggi," kata CDC mengenai cacar monyet di AS.
"Siapa pun yang telah melakukan kontak dekat dengan seseorang yang menderita cacar monyet berisiko."
Menurut catatan CDC, New York memimpin kasus tertinggi di Amerika dengan 7 pasein. Empat kasus dilaporkan di Florida, tiga di Colorado, dan masing-masing dua di Utah dan Illinois. Satu kasus terdaftar di Washington, D.C., Georgia, Hawaii, Massachusetts, Pennsylvania, Virginia dan Washington.
Di seluruh dunia, ada 1.019 kasus yang dilaporkan di 29 negara di mana biasanya tidak ada cacar monyet.
Cacar monyet, yang secara tradisional terlihat di Afrika Barat dan Tengah, adalah virus yang ditularkan dari hewan ke manusia. Penyakit ini berlangsung dua sampai empat minggu, menurut CDC, dan menyebabkan gejala seperti demam, sakit kepala dan nyeri otot sebelum munculnya ruam.
Monkeypox menyebar melalui beberapa cara, termasuk kontak kulit ke kulit dengan ruam atau luka.
"Kami tahu virus dapat menyebar dalam cairan atau nanah dari luka cacar monyet, dan kami mencoba untuk lebih memahami apakah virus itu bisa hadir dalam air mani, cairan vagina, atau cairan tubuh lainnya," kata CDC.
Baca Juga: WHO Sebut Cacar Monyet Mungkin Tidak Berisiko Jadi Pandemi Baru
Badan kesehatan juga baru-baru ini mengeluarkan peringatan perjalanan, meningkatkan tingkat kekhawatiran dari "waspada" Level 1 menjadi "peringatan" Level 2.