Suara.com - Hampir setiap pasangan menikah ingin memiliki anak dan keturunan. Dalam perjalanannya tidak semua bisa mendapatkan keturunan dengan mudah
Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyebut ada penurunan angka fertilitas di Indonesia. Bahkan hasil survei dan data Sensus Penduduk, angka fertilitas dinamika kependudukan di Indonesia mengalami penurunan dari sebesar 2,6 per wanita pada periode Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2002-2012 menjadi 2,4 anak pada SDKI 2017.
Namun demikian, di era teknologi canggih saat ini, teknologi kesehatan secara signifikan dapat membantu peluang pasangan untuk mendapatkan momongan. Salah satunya teknologi in vitro fertilization (IVF) atau dikenal dengan bayi tabung. Keuntungan utama dari program bayi tabung (IVF) adalah kemungkinan tercapainya kehamilan yang sukses dan kelahiran bayi yang lebih sehat.
Data tahun 2021 saja menunjukkan bahwa Morula Indonesia memiliki tingkat keberhasilan tertinggi hingga 72 persen. Pasangan yang mendaftar untuk program ini bukan hanya mereka yang sudah menikah dan menginginkan anak pertama, tetapi juga mereka yang menginginkan proses kehamilan yang lebih aman dan nyaman karena mengurangi berbagai resiko.
Baca Juga: 4 Dampak Kurangnya Quality Time Setelah Memiliki Anak, Jangan Disepelekan!
“Peluang kehamilan pada pasangan suami istri memang beragam, karena banyak faktor yang dapat mempengaruhi kesuburan baik dari sisi suami ataupun istri. Menjalani pola hidup sehat adalah salah satu faktor penting menjaga kesuburan,” ungkap dr. Azhar Nurbahri, MD selaku General Manager Medical Business & Operations Morula Indonesia dalam keterangannya, Senin, (6/6/2022).
Ia mengatakan bahwa program bayi tabung (IVF) saat ini menjadi alternatif utama untuk memiliki buah hati. Ini dapat dibuktikan dari catatan Morula Indonesia telah beroperasi selama 24 tahun, dengan teknologi terbaru dan sertifikasi internasional, hingga saat ini telah membantu lebih dari 100.000 pasien baik dari Indonesia maupun di luar negeri.
Langkah awal dalam merencanakan program bayi tabung (IVF), pasangan suami istri harus dalam kondisi sehat dengan menjalani tes fertilitas untuk mengetahui kondisi kesuburan mereka, agar program kehamilan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat secara medis.
Tes kesuburan biasanya meliputi pengecekan kualitas sperma, kualitas rahim, leher rahim, indung telur hingga tuba falopi dan konsultasi gaya hidup yang mendukung kehamilan, hingga indikasi masalah infertilitas.
Sementara itu, Suci Arumsari, Co-Founder & President Director Alodokter, mengatakan, sat ini semua hal telah terdigitalisasi, maka secara langsung peran teknologi telehealth dalam mengedukasi masyarakat mengenai kesehatan secara digital menjadi fundamental.
"Dari awal kami hadir di Indonesia, topik kehamilan dan tumbuh kembang bayi dan anak adalah topik yang paling dicari di antara jutaan konten yang tersedia di Alodokter. Inilah kenapa Alodokter sangat memahami betapa keinginan memiliki dan membesarkan anak dengan baik masih menjadi impian keluarga Indonesia. Maka kami berharap melalui kolaborasi #SehangatHarapanIbu ini, bersama kita beri inspirasi dan harapan bagi keluarga Indonesia untuk terus berusaha," kata dia.