Suara.com - Ketindihan atau ketidakmampuan tubuh untuk bergerak dan bangun dari tidur kerap dikaitkan dengan fenomena mistis, namun kata Dokter Tirta Mandira Hudhi, ada penjelasan medis di balik fenomena tersebut.
Dalam istilah medis, kata dokter Tirta, ketindihan disebut dengan sleep paralysis yang hampir semua orang pernah mengalaminya.
"Namanya sleep paralysis, yaitu ketika kita tidur nggak nyenyak, otak kita terbangun, tapi badan kita belum siap," jelas dr. Tirta melalui Instagram pribadinya dikutip Suara.com.
Dokter yang juga influencer itu mengatakan saat seseorang mengalami ketindihan, usahakan untuk tidak panik dan cukup menunggu dengan sabar hingga badan bisa digerakkan kembali.
Baca Juga: Kelompok yang Rentan Terinfeksi Cacar Monyet dan Kapan Harus Cari Pertolongan Medis
"Itu biasanya 10 sampai 15 menit, kamu nggak usah panik, nanti tunggu badan kamu bisa gerak. Mitos," pungkasnya.
Mengutip Hello Sehat, sleep paralysis termasuk dalam salah satu jenis parasomnia, yaitu sekumpulan gangguan tidur yang menyebabkan suatu kejadian atau pengalaman yang tidak diinginkan yang terjadi saat kita baru tertidur, sudah terlelap, atau saat terbangun dari tidur.
Ada beragam sebab seseorang bisa mengalami kondisi ini, salah satunya menurut studi terbitan jurnal Clinical Psychological Science menyebutkan, sensasi kewalahan dan panik dari rentetan pengalaman sensoris tersebut cenderung membuat seseorang merasa makin tertekan.
Kondisi ini juga diperparah, saat pengidapnya sudah lebih dulu percaya bahwa fenomena sleep paralysis terjadi karena faktor supranatural.
Ini yang membuat pengalaman ketindihan saat tidur bagi sebagian orang menjadi suatu pengalaman yang mengerikan dan traumatis.
Baca Juga: Penjelasan Ilmiah Fenomena Ketindihan, Bukan Karena Kejadian Mistis!
Padahal studi itu juga menyebutkan bahwa orang yang cenderung berpikir logis, malah tidak mengalami masalah atau trauma berarti setelah pulih dari kelumpuhan tidur.