Cakupan Imunisasi Menurun Selama Pandemi, Satgas IDAI Ungkap Fakta Mengejutkan Kasus Penyakit Menular Berbahaya Anak

Ririn Indriani Suara.Com
Minggu, 05 Juni 2022 | 12:19 WIB
Cakupan Imunisasi Menurun Selama Pandemi, Satgas IDAI Ungkap Fakta Mengejutkan Kasus Penyakit Menular Berbahaya Anak
Pekan Imunisasi Nasional di berbagai daerah, Selasa (8/3).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Imunisasi DPT4 pada bayi hanya memiliki cakupan sekitar 68-51%, imunisasi Difteri Tetanus (DT) untuk kelas 1 SD, Tetanus Diphteria (Td) untuk kelas 2 SD dan kelas 5 SD
di hampir semua provinsi di Indonesia dibawah target cakupan perlindungan yang ditetapkan WHO.

Cakupan vaksinasi polio oral untuk mencegah polio serotipe 1 dan 3 menurun pada periode 2020-2021 dengan cakupan sekitar 86-70%.

Begitu juga dengan vaksin polio suntik untuk mencegah polio serotipe 1, 2, 3 menurun drastis 37-58%, sehingga perlindungan terhadap polio serotipe 2 sangat rendah di Indonesia.

Untuk mencegah bahaya campak, rubella, difteri, dan polio inilah pemerintah dalam hal ini Kemenkes menggelar Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).

Tujuannya memberikan imunisasi tambahan campak rubela sebanyak satu dosis tanpa memandang status imunisasi campak rubela sebelumnya.

Lalu pada program BIAN juga digelar imunisasi kejar untuk melengkapi status imunisasi polio tetes, polio suntik, dan difteri balita selain campak rubela di seluruh provinsi.

“Vaksin yang digunakan dalam program BIAN adalah vaksin yang sudah lama digunakan dalam program imunisasi di Indonesia dan beberapa negara lain sejak lama, dan terbukti aman serta bermanfaat mencegah sakit berat, cacat dan kematian akibat penyakit menular. Maka supaya kadar antibodi tetap tinggi, bertahan lama, dan tidak cepat habis, beberapa imunisasi harus diulang beberapa kali,” ujar Prof. Miko.

Ia menyarankan orangtua sebaiknya mengingat dan menyimpan kartu catatan imunisasi rutin anak-anak mereka agar perlindungan yang diberikan melalui imunisasi
lengkap.

Namun apabila keluarga ragu, dianggap imunisasi belum lengkap, dan bisa segera melengkapi imunisasi anak-anak mereka.

Baca Juga: Tingkatkan Imunisasi Dasar Lengkap Pada Anak, Ini Tiga Strategi Pemerintah

Pengulangan maupun penambahan dosis imunisasi anak-anak tidak berbahaya, justru antibodi yang dihasilkan akan menjadi lebih tinggi dan lebih lama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI